Di era modern saat ini teknologi bekembang sangat pesat sehingga muncullah keberagaman jenis media massa. Dipublikasikan dalam data highlights Nielsen Newsletters edisi 14-28 Februari 2011 penonton tv setia terhadap program informasi salah satunya adalah infotainment. Infotainment dalam Bahasa Indonesia berarti informasi hiburan, infotainment sendiri merupakan istilah yang populer dalam mengungkapkan berita ringan atau informasi yang menghibur. Walaupun menghibur tapi pada prakteknya infotainment banyak menuai kontroversi dari berbagai pihak seperti tokoh masyarakat, LSM, dan bahkan dari kalangan jurnalistik yang mempermasalahkan keabsahannya. Pers memang diberikan keluasan dan kebebasan dalam mencari dan menyebarluaskan suatu informasi, tapi perlu digaris bawahi kebebasan tersebut tetaplah terikat dengan aturan profesi yang melingkupinya.
      Jika dilihat zaman sekarang banyak sekali media yang menyuguhkan infotainment tapikeluar dari aturan yang berlaku, jika media massa masih memiliki serangkaian aturan karena terikat dengan hukum lain halnya dengan media sosial, yang mana siapa saja bisa mengunggah berbagai macam beritainfo, maupun hiburan, baik itu hal-hal yang yang shohih maupun hal-hal yang batil. Kebebasan dalam bersosial media sering kali keluar dari jalur komunikasi yang islam ajarkan.
      Lalu apasi perbedaan komunikasi dengan komunikasi islam?
      Dalam wikipedia dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan infrmasi agar terhubung dengan lingkungan orang lain. Sedang komuniasi islam, menurut Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A. dalam buku yang berjudul KOMUNIKASI ISLAM, mengatakan bahwa komuniasi islam adalah komunikasi yang dibangun di atas prinsip-prinsip islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan, dan keselamatan.
      Infotainment pada dasarnya juga termasuk sebuah komunikasi dan sebagai seorang muslim hendaklah berkomunikasi dengan cara yang dianjurkan agama dengan berlandaskan Al-Quran. Sejak penurunan wahyu perama dalam surat Al-Alaq Allah SWT telah memerintahkan untuk membaca, hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap manusia diberikan anugerah berupa kemampuan untuk membaca disi sendiri maupun lingkungannga. Dalam islam juga diterapakan konsep komunikasi islam, yang mana dalam komunikasi islam ini terdapat beberapa prinsip yang menjadi acuan seseorang dalam berkomunikasi verbal maupun non-verbal. Prinsip-prinsip komunikasi islam tersebut adalah sebagai berikut:
1. Qaulan Sadida (Pembicaraan, perkataan, atau ucapan yang benar, baik dari substansi maupun redaksi)
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida --perkataan yang benar"
(QS An-Nisa [4]:9)
2. Qaulan Ma'rufa (Perkataan yang baik, uangkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan maupun menyinggung perasaan seseorang)
"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --kata-kata yang baik."
(QS An-Nissa :5)