UHAMKA atau Universitas Prof. Dr. Hamka adalah universitas yang berbasis islam muhammadiyah seperti pendirinya yaitu Prof. Dr. Hamka dan seperti yang diketahui muhammadiyah merupakan organisasi amalia yang memiliki motivasi keagamaan Muhammadiyah dengan mengembangkan amal usaha-amal usaha yang memiliki fungsi sosial dan dapat dirasakan langsung oleh seluruh umat dan bangsa Indonesia. Muhammadiyah berupaya untuk menghadirkan Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam salah satunya dengan kegiatan pemberdayaan, dimana hal tersebut tidak hanya sebagai ajang berdakwah tapi juga menyalurkan rahmat bagi umat manusia.
Kita semua tahu bahwa manusia menurupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian tapi membutuhkan orang lain, beribadah merupakan tugas utama bagi manusia, baik kepada Sang Pencipta maupun kepada sesama manusia dan makhluk hidup. Oleh karena itu peduli dan membantu saudara kita yang membutuhkan adalah kewajiban. Salah satunya kaum dhuafa, secara istilah kaum dhuafa adalah orang yang hidup dalam penderitaan, ketidakberdayaan, dan kemiskinan yang membutuhkan pertolongan dalam hidupnya.Â
Sebagai HAMKA MUDA salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat terutama bagi para Dhuafa, dengan menjadikan Surat Al-Maun sebagai pendoman untuk memulai tugas utama manusia ini. Dengan langkah awal mendatangi daerah dan tempat-tempat yang rata-rata penduduknya adalah kaum Dhuafa.
Pada tanggal 21 Oktober sekelompok mahasiswa dari fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Hamka melakukan pemberdayaan keluarga Dhufa sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan dengan Dosen Pengampu Bapak Rifma Ghulam Dzaljat, tugas pemberdayaan ini adalah salah satu bentuk latihan bagi para mahasiswa untuk menumbuhkan rasa empati dan peduli terhadap sesama didalam jiwa. Kegiatan pemberdayaan ini melalui proses yang panjang dengan diawali melakukan observasi dan survey keluarga dhuafa agar kegiatan ini tepat sasaran.
Dalam melakukan obeservasi dan survey ini kami memilih satu keluarga sebagai keluarga yang akan kami berdayakan, yaitu keluarga Bu Nenih (60 tahun) beliau merupakan orang tua tunggal yang memiliki 2 orang anak bu Nenih hanya bekerja sebagai pemulung yang mana berpenghasilan 100 ribu perbulan itupun tidak stabil, "ya gimana ya neng penghasilan ibu mah gak stabil neng kalo harga lagi turun 5 bulan baru dituker" ujar Bu Nenih. Bu Nenih sendiri memiliki anak yang dengan penyakit jiwa sehingga dengan penghasilan tersebut tentu saja tidak cukup bagi beliau.
Setelah menentukan hal tersebut kami melakukan penghimpunan dana bantuan atau fundraising yang kami lakukan dengan menyebarkan proposal, door to door, dan juga berjualan. Dengan pengumpulan dana tersebut pada tanggal 4 Desember 2022 kami mendatangi lahi kediaman Bu Nenih dan memberikan bantuan berupa sembako sepeti kebutuhan pokok dan juga kebutuhan ibadah yang kami harap barang barang tersebut dapat membantu dan meringankan beban Bu Nenih.
Penulis: Azahra Yustia Yusuf Mahasiswa UHAMKA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H