Sekarang banyak orang yang berteriak-teriak dimana-mana
Ada yang berteriak jalanan macet, tidak bisa bergerak
Ada juga yang berteriak banjir-banjir disana sini
Adapula yang teriak kali meluap, air luber, cepat mengungsi
Dan juga teriakan Situ jebol, tanggul sudah tua, tidak kuat menahan derasnya air
Belum lagi teriakan paling keras dan mengagetkan karna jalanan amblas di Jakarta Utara
Dan ditempat lain banyak yang berteriak-teriak saling menyalahkan
Masyarakat pemalas, buang sampah sembarangan, dijalanan, ditaman, diselokan, dan dikali, serta kawasan kumuh dibantaran kali yang juga punya andil terhadap banjir
Masyarakat balas menjawab pemerintah pusat yang tidak becus, tidak bisa menanggulangi masalah banjir dari tahun ketahun
Pemerintah ikut menyalahkan Pemda yang tidak bisa mengatur tata ruang kota yang baik, memberi ijin pembangunan mall-mall, hotel, apartemen dan lain-lain, tanpa memperhatikan daerah-daerah resapan air, dengan menjadikan taman-taman kota menjadi kawasan industri, perumahan, dan pusat-pusat perbelanjaan serta hotel dan apartemen, dan juga tidak mengawasi serta membatasi pengeboran serta pemakaian air tanah yang berlebihan. Selain itu juga membiarkan bangunan-bangunan liar dan kumuh dibantaran kali.
Pemda menyalahkan para developer, kontraktor, para pemilik pabrik, pengelola gedung-gedung perkantoran serta mall, serta pemilik hotel dan apartemen yang telah menyalahi serta melanggar aturan yang berlaku. Serta menyalahkan masyarakat pula yg terbiasa membuang sampah sembarangan.