SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ROKOK
Pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang asyik menikmati rokok dengan secangkir kopi atau makanan ringan lainnya? Atau seseorang bersantai dipinggir jalan sambil merokok? Sebenarnya ap aitu rokok hingga Sebagian dari mereka memilih untuk mengkomsumsinya? Bagaimana seseorang dapat dikatakan sebagai seorang perokok aktif atau perokok pasif?
Â
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibentuk dalam bungkus berupa lintingan atau gulungan kertas, daun, dan sebagainya. Rata-rata memiliki Panjang sekitar 8 hingga 10 cm. Rokok mengandung mengandung unsur-unsur zat adiktif seperti nikotin, tar, dan zat kimia berbahaya lainnya bagi Kesehatan manusia. Apabila seseorang merokok maka  ia akan ketergantungan dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Berdasarkan Sejarah bahwa orang yang pertama kali mengenal rokok berasal dari suku Indian di Amerika. Rokok digunakan suku tersebut untuk kegiatan ritual, seperti memuja dewa, atau roh mereka. Kemudian memasuki abad ke-16 saat bangsa Eropa menjelajah dunia dan menemuka benua Amerika, menemukan suku Indian melakukan ritual tersebut, Sebagian dari penjelajah bangsa Eropa  ikut mencoba untuk merasakan rokok tersebut dan mulai membawanya ke Eropa. Setelah itu, kebiasaan merokok mulai muncul dan berkembang  dikalangan bangsawan Eropa atau golongan atas.
Berbeda dengan suku Indian yang menggunakannya untuk ritual. Bangsa Eropa merokok hanya untuk kesenangan semata atau berfoya-foya. Pada abad ke-17 bangsa Spanyol yang bekerja sebagai pedagang mulai masuk ke Turki dengan membawa rokok sebagai penghilang penat dan sejak saat itu kebiasaan merokok mulai masuk dan berkembang ke negara-negara Islam.
Sementara itu berkembangnya rokok di Indonesia memiliki berbagai macam versi dari Masyarakat daerah. Namun secara pasti bahwa Bangsa Indonesia telah mengenal bahan baku rokok, yaitu tembakau  sejak lama jauh sebelum Belanda datang. Sebab tembakau dapat tumbuh di beberapa dataran  Indonesia. Bangsa Indonesia mengkomsumsi tembakau dengan cara dibakar diperkirakan sudah ada dan masuk ke Indonesia pada tahun 1500-an.
Tampaknya merokok merupakan salah satu satu kebiasaan yang telah mandarah daging pada Masyarakat Indonesia, karena Masyarakat menjadikan rokok sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun sudah mengetahui dampak dan risiko dari merokok pada Kesehatan. Namun, tidak mengurungkan niat untuk tidak merokok. Hal tersebut ditandai dengan jumlah perokok di Indonesia yang setiap tahunnya melonjak mengalami peningkatan.
Pada  sebuah laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) yang berjudul The Tobacco Contol Atlas telah melakukan penelitian menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN pada 2019, yaitu sebesar 65,19 juta orang. Mayoritas perokok Indonesia merupakan golongan Masyarakat ekonomi menengah hingga bawah.
Selain itu, berdasarkan laporan perokok di Indonesia bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga di lakukan oleh kalangan remaja, bahkan anak SD dan SMP yang masih dibawah umur. Perokok anak-anak dan remaja sangat rentan menimbulkan penyakit pada usia dini. Di dunia ini setidaknya seseorang termasuk dalam dua tipe ini berdasarkan pengomsumsi rokok, yaitu perokok pasif, dan perokok aktif.
Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang setidaknya dalam satu hari mengkomsumsi rokok secara rutin. Walau sebatas satu batang rokok atau sedikit bagian rokok saja. Seseorang dapat dikatakan perokok aktif juga apabila seseorang menghirup dengan intensitas jarang ataupun tidak rutin, walau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisapnya sekedar menghembuskan asap. Sebagian besar seorang perokok aktif  biasanya sudah ketergantungan. Seseorang dapat dikatakan perokok aktif akut jika sehari dapat mengkonsumsi sebanyak 5  batang rokok bahkan lebih.
Bahkan mereka rela mengeluarkan uang setiap berlebih setiap harinya untuk membeli dan mengkonsumsi rokok. Hal ini sungguh miris dan sangat disayangkan meningat rokok dapat merusak Kesehatan mental dan fisik. Dampak fatalnya adalah berupa kematian. Perokok aktif terdapat tiga golongan yaitu ; perokok sedang, perokok berat, dan perokok aktif akut.
Perokok Pasif
Perokok pasif adalah seseorang yang menghirup asap rokok  dari perokok aktif baik sengaja maupun tidak di sengaja. Dampak yang ditimbulkan sama berbahayanya dari perokok aktif. Dapat menyebabkan penyakit serius atau penyakit kronis hingga paling parah berujung pada kematian. Oleh karena itu dampak dari rokok selalu menjadi pembahasan serius oleh para ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.
Menanggapi bahaya dari asap rokok maka dibuatlah sebuah aturan pemerintah mengenai larangan merokok di berbagai tempat umum, seperti restoran, angkutan, tempat kerja, hingga ruang public lainnya. Sebab apabila disuatu lingkungan terdapat salah seorang yang merokok, maka asap yang ditimbulkan akan terbawa udara dan terhirup oleh siapa saja. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2010 tingkat kematian di seluruh dunia akibat perokok pasif  mencapai 600.000 jiwa per tahun. Zat yang terkandung dalam asap rokok yang diisap perokok pasif adalah 2 kali lebih banyak nikotin, 5 kali lebih banyak karbon monoksida, 3 kali lebih banyak tar,  50 kali lebih banyak zat kimia yang berbahaya bagi Kesehatan.
WHO juga acap kali berperan dan memberi sponsor program-program yang bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan dunia. Salah satunya pengendalian korban jiwa akibat berbagai penyakit dari rokok. Apabila anda membawa balita atau anak-anak, lalu berada dalam satu lingkungan dengan perokok aktif hendaknya menyingkir dari perokok tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang merokok
1.Faktor individu : Berupa usia, jenis kelamin, ekonomi, psikologis dan kognitif .
2.Faktor lingkungan : Berupa teman sebaya, dan keluarga,
Cara/tips berhenti merokok
1.Temukan alasan yang kuat untuk memotivasi berhenti merokok.
2.Bicarakan kepada orang-orang terdekat tentang keinginan berhenti merokok.
3.Hindari stress dan perbanyak istirahat.
4.Hindari alcohol.
5.Lakukan hal menyenangkan setelah makan.
6.Ganti rokok dengan permen karet.
7.Coba, dan coba lagi.
8.Berikan reward terhadap pencapaianmu.
Kesimpulannya adalah rokok adalah zat yang berbahaya bagi tubuh kita. Maka dari itu jauhilah rokok dan sekali-kali tidak mencobanya. Pentingnya bagi Masyarakat secara keseluruhan untuk mengurangi paparan khususnya pada anak-anak terhadap asap rokok dan menciptakan lingkungan sehat bebas dari rokok dan asap rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Subagya, Asep Ricky. Perokok Aktif dan Perokok Pasif. Rawamangun Jakarta Ti
 Subagya mur : Bumi Aksara, 09 Agustus 2023
Abidin, La Syam. Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Mencegah Perilaku Merokok Remaja :Perspektif Keperawatan Keluarga. NTB Lombok Tengah : Penerbit P4I, 19 Agustus 2022
Halosehat. Ternyata, Berhenti Merokok Tidak sesulit Yang Dibayangkan. YouTube, 6:22. Sep 21, 2018 https://youtu.be/XoeNiCTTyRk?si=cL-K-Q038p6eQoVs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H