Mohon tunggu...
Azzahra Khoirul Qolbi
Azzahra Khoirul Qolbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, memiliki hobi membaca dan menulis, sehingga memiliki impian untuk menjadi seorang penulis yang sukses.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Linguistik Transformasional pada Tata Bahasa Kasus dan Tata Bahasa Relasional

3 Desember 2023   19:00 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:13 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan bahasa dalam dunia linguistik terjadi secara dinamis yang terus berkembang, termasuk linguistik transformasional. Linguistik transformasional tercipta karena perlu diadakannya suatu perubahan dalam tata bahasa agar lebih baik, misalnya dalam model semantik generatif, tata bahasa kasus, tata bahasa relasional, dan tata bahasa stratifikasi. Pada artikel ini akan dibahas mengenai tata bahasa kasus dan tata bahasa relasional dalam linguistik transformasional.

Pada tahun 1968, Charles J. Fillmore memperkenalkan tata bahasa kasus dalam karangan nya yang berjudul "The Case for Case" dalam buku Bach, E. dan R. Harms Universal in Linguistic Theory. Fillmore membagi kalimat dalam karangannya yang telah dibuat dalam beberapa bentuk, yaitu:

1. Modalitas yang terdiri dari unsur negasi, kala, aspek, dan adverbia.

2. Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dan kasus 1, 2, dan 3. Kasus dalam teori ini merupakan hubungan antara verba dengan nomina. Verba sama dengan predikat dan nomina sama dengan argumen.

Contoh:

Saran opened the door with the key.

Keterangan:

* Argumen 1 Sarah berkasus agent (pelaku).

* Argumen 2 door berkasus instrument (tujuan).

* Argumen 3 key berkasus object (alat).

Karangan yang dibuat oleh Fillmore direvisi pada tahun 1970 dan Fillmore membatasi menjadi beberapa kasus, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun