Mohon tunggu...
Ayyub mukarromah
Ayyub mukarromah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN JEMBER

Don't look at someone from the outside

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Melahirkan Semua Profesi

2 April 2020   10:04 Diperbarui: 2 April 2020   10:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernah ada pengalaman dulu ketika masih sekolah Madrasah Aliyah (2017), saya bertanya pada seorang bapak-bapak yang bertepatan waktu itu ada acara disekolah, saya bertanya apa pekerjaannya. Beliau bilang saya yang melahirkan tentara ujarnya.

Lalu saya bertanya dengan pertanyaan yang sama dan beliau menjawab saya yang melahirkan guru, lalu saya bertanya lagi dengan petanyaan yang sama dan belau menjawab saya yang melahirkan presiden. Dari situ saya sama sekali tidak memahami apapun kala itu tapi hari ini saya mengerti apa maksud dari jawaban atas pertanyaan saya.

Berangkat dari situ profesi guru bisa dilihat dari segi manapun dari sudut pandang manapun tergantung bagaimana anda melihanya dan disitu anda menemukan jawabannya pula. Seorang guru atau pendidik bisa dikatakan atau disebut guru adalah suatu kehormatan, bagaimana mulianya profesi tersebut.

Mengapa dikatakan begitu sejauh yang saya pahami sehebat hebatnya seorang guru adalah dia yang mengerti semua karakter siswa. Guru tidak berpatok pada yang pintar saja, yang terpenting adalah dalam memberi pemahaman. Seorang guru seperti halnya jiwa yang menjelma menjadi orang tua disekolah.

Akan tetapi dengan adanya realita pada sekarang ini,mayoritas orang tua memandang sebelah mata guru bukan profesinya, yang orang tua lihat siapa gurunya,dan mereka menilai apa yang mereka lihat bukan apa yang sebenarnya telah terjadi, seperti halnya sepeda; saat yang ada hanya roda depan maka sepeda tersebut tidak akan seimbang, jika hanya ada pedal maka sepeda tersebut tidak akan dikayuh, jika hanya ada sepeda tanpa pengendara makan sepeda tersebut tidak berguna.

Jadi haru ada umpan balik dan saling berkesinambungan disini bagaimana guru bersikap layak nya seorang pendidik dan orang tua atau masyarakat serta peserta didik untuk membuat kondisi belajar mengajar yang kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun