Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Bapak dua anak yang percaya kalau ganti popok tengah malam itu lebih dramatis dari adegan sinetron. Rajin menulis di tengah chaosnya kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alah Mbuhlah

22 Desember 2024   01:49 Diperbarui: 22 Desember 2024   01:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gempuran angan-angan yang dipelihara dalam dadu-dadu sistematis digerakkan oleh kepala Sengkuni mungkin bisa membius dan bikin orang jual surat tanah, atau gadaikan bayi yang baru lahir

apalagi jika KTP sudah dicatat di mana-mana untuk beberapa hari napas yang berujung sesak ketika dering telepon berbunyi sahut-sahutan pada tanggal yang telah ditentukan, hingga sanak-sodara juga ikutan patungan nyebokin kotoran yang sudah lama belepotan, berkerak dalam otak

tiada pernah tahu kapan lunas, malah banyak bos-bos bertingkah bilang orang-orang nggak becus bekerja, hanya karena sungkan bayar pesangon

telor satu didadar bagi empat, rengek bayi pipis di lantai, token listrik juga ikut teriak-teriak sampai tetangga bangun,
pagi-pagi  yang punya rumah ikut menggedor pintu, butuh duit mau bayar sekolah anak,
menambah-nambah keributan ini

rapia mungkin bisa kita beli di warung dan lebih murah
ketimbang beli tambang

tapi itu bukan solusi, sebab tiap nyawa di negeri ini begitu berharga, kalau ada banyak yang bunuh diri, 

bisa berkurang pendapatan negara.

Pondok Ranggon, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun