Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Seorang bapak yang mengumpulkan kenangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

09-10

18 Oktober 2023   07:57 Diperbarui: 18 Oktober 2023   08:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negeriku, terik menyengat, keringat mengucur serupa roket-roket meluncur di langit Gaza

Menghajar kezaliman yang tak dapat lagi diperbincangkan dalam meja-meja

Wakil ku tak mendengar

Malah sibuk mengamini hutang, bancakan, bagi-bagi jatah demi keuntungan pribadi terus dikejar

Wakil ku sat-set,  bagai kapal-kapal perang menuju ke perbatasan

Respon untuk memperpanjang perbudakan

Inilah keringatku! Yang menetes di jalan-jalan

Bentuk perlawanan paling kongkret

Sebab nasib kita tak dapat digantungkan pada ritual colak-colok gambar partai maupun foto-foto penipu ulung saban beberapa tahun sekali

Apakah bisa minta pengayoman perkara perut lapar? Anak-anak kurang gizi, juga masa depan generasi? 

Sementara untuk mempertahankan sejengkal tanah yang diwariskan turun-temurun saja harus nyawa yang ditukar? O betapa mahal! 

Kelaliman di mana-mana sama saja

Mengancam hidup anak-anak di masa depan

Entah bentuk sabu atau mesiu

Entah bentuk RUU atau hujaman peluru

Sementara keringatku hanya bisa membayar bensin, listrik dan kontrakan, 

dan kuota untuk membaca berita-berita yang setiap hari makin bikin pusing kepala

Batin tersiksa kala membandingkan senyum anakku yang telah terbebani hutang negara semenjak kelahirannya

Dengan anak-anak Palestina yang kehilangan orangtuanya

Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun