Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Bapak dua anak yang percaya kalau ganti popok tengah malam itu lebih dramatis dari adegan sinetron. Rajin menulis di tengah chaosnya kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Mbah Kar

28 Februari 2021   19:54 Diperbarui: 28 Februari 2021   20:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sore itu Mbah Nang bercerita tentang, seorang sesepuh kampung yang aneh. Mbah Kar namanya. Mbah Kar ini yang suka mewakili Pak Kades ke sana-kemari.

Selama ini semua warga, bahkan Pono sendiri belum pernah melihat batang hidungnya Pak Kades, kecuali hanya suara-suaranya di radio desa. Jadi, yang selama ini nampak ke muka menghadiri segala acara-acara, ya hanya Mbah Kar itu.

Kata Mbah Nang, Mbah Kar ini sukanya ngerjain apa-apa sendiri, padahal ada pemuda-pemuda yang mau membantu. Tapi katanya ia tidak pernah percaya pada pemuda. Di langgar tempatnya tinggal saja, dari dulu, ia yang jadi muazin, ia yang solawatan, ia juga yang qomat, ia juga yang jadi imam.

Kata Mbah Nang, Mbah Kar bahkan tidak percaya pada Pak Kades. Maka katanya, selama ini ialah yang mengatur Pak Kades selama ini.

"Jangankan Pak Kades, cicitnya belajar berjalan saja tidak dilepasnya, ia terus menuntun cicitnya berjalan. Begitulah. Sampai sekarang cicitnya itu tidak bisa berjalan kalau tidak dituntun."

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun