Mohon tunggu...
Suroyyah Mahmudah
Suroyyah Mahmudah Mohon Tunggu... Jurnalis - Collegian

IR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Islam sebagai Landasan Hubungan Internasional

1 November 2019   13:49 Diperbarui: 1 November 2019   13:50 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagaimana kita ketahui bahwa islam telah lebih dulu mempraktikkan prinsip hubungan internasional terutama dalam menjalin hubungan dengan petinggi di luar wilayah islam kala itu. Meskipun pada akhirnya Barat mengakui bahwa Hubungan Internasional lahir dari pemikiran dan teori-teori Barat. Namun mereka tidak menyadari bahwa pemikiran yang mereka jadikan dasar dalam praktik hubungan internasional tidak sepenuhnya benar. Para akademisi berlomba-lomba menciptakan teori-teori baru agar diakui dunia.

Di samping kompetisi itu, mereka mengenyampingkan tujuan-tujuan yang seharusnya hubungan internasional dilaksanakan untuk menyejahterakan umat di dunia namun justru mereka dengan egoisnya mengutamakan kepentingan masing-masing.

Perang Dingin adalah salah satu gambaran yang menunjukkan bahwa para tokoh berlomba-lomba untuk memenangkan ideologi mereka agar diakui oleh dunia tanpa menyadari bahwa pemikiran mereka mengenyapingkan kepentingan umat di dunia. Melihat hal ini, para tokoh islam yang fokus pada bidang ini mulai mengenalkan bagaimana hubungan internasional seharusnya terlaksana agar dapat menciptakan harmonisasi dan perdamaian dunia.

Ada tiga nilai dasar dalam Islam yang menjelaskan bagaimana Hubungan Internasional dapat terlaksana sesuai nilai-nilai islam. Tiga nilai dasar itu antara lain pertama, memahami Al-qur'an dan hadits sebagai pokok ajaran islam. Kedua, pemberontakan terhadap penyataan bahwa islam dianggap sebagai proyek modernis. Ketiga, upaya rekonsiliasi dengan islamisasi ilmu pengetahuan.

Selain itu, pendekatan mengenai islam sebagai teori Hubungan internasiol dipahami melalui konsep jihad yang dibawa islam. Konsep jihad yang dimaksud bukan berarti perang. Karena dalam islam sendiri, perang adalah pilihan terakhir apabila proses negosiasi yang dilakukan cara damai tidak dapat direalisasikan. 

Jihad dalam islam diartikan sebagai istilah yang menggambarkan perjuangan atau usaha untuk mencapai suatu kepentingan.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil'alamin menawarkan solusi sebagai alternatif untuk mengkonsepsi dunia. Konsep jihad yang diusung islam adalah salah satu solusi bagi para tokoh dunia untuk kembali memperjuangkan kepentingan dunia. Harmonisasi dan perdamaian dunia adalah tujuan utama yang dibawa dalam konsep jihad oleh agama islam. Sehingga tidak ada lagi kompetisi untuk mendominasi apalagi mengeksploitasi dunia untuk memenuhi kepentingan masing-masing.


Referensi:
Acharya, Amitav dan Barry Buzan. Non-Western International Relation Theory (PrespectivesOn and beyond Asia). (Routledge). New York. 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun