Sebagai makhluk sosial, manusia sama-sama membutuhkan orang lain untuk berinteraksi atau bersosialisasi untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Dan sebagai makhluk sosial, manusia juga bisa memiliki rasa saling tolong menolong kepada orang lain.
Saling tolong menolong mengacu pada sikap saling membantu untuk kebaikan dalam hal meringankan beban. Saling tolong menolong disini ada banyak cara dan contohnya, salah satunya adalah pinjam meminjam sesuatu misalnya meminjamkan barang kepada yang membutuhkan.
Dalam Kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir al Jaza'iri, pinjam meminjam adalah suatu kegiatan yang mana peminjam mempercayakan dan memberikan barang kepada seseorang yang digunakan hingga jangka waktu yang sudah ditentukan, yang kemudian setelah itu dikembalikan tanpa adanya imbalan.
Sang peminjam barang pun pastinya mendapat pahala karena bisa membantu orang sekitarnya yang mungkin saja tidak memiliki barang tersebut.
Dikutip dalam hadits Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
Artinya : "Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya".
Agar bisa dipercaya oleh pemilik barang, berikut ini adalah etika yang bagus yang bisa dipakai saat ingin meminjam barang:
- Sampaikan maksud alasan meminjam barang dengan baik dan sopan, apakah ia memiliki barangnya dan bisa dipinjam dalam jangka waktu yang bisa ditentukan.
Saat ingin meminjam barang jangan lupa untuk mencoba tanya terlebih dahulu dan tentukan akan dipinjam seberapa lama dan jika ingin mengembalikan barang.
- Mengembalikan tepat waktu sesuai jangka waktu yang ditentukan.
Pastikan barang tersebut dikembalikan tepat waktu agar bisa dipakai kembali oleh yang punya dan juga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti peminjam yang kesal karena barang tidak dikembalikan tepat waktu.
- Pastikan barang yang dipinjam dijaga dengan baik-baik.
Jangan sampai barang yang dipinjam rusak atau tidak bisa digunakan kembali. Jikalau barang yang dipinjam rusak atau hilang, cobalah untuk bertanggung jawab seperti dengan mengganti barang yang baru atau membayar sesuai dengan harga barang tersebut. Jangan buat pemilik kesal karena tidak bisa menggunakan barang yang dipinjam.
- Usahakan antar kembali barang yang dipinjam ke pemilik.
Jikalau kamu meminjam barang, pastikan untuk mengembalikannya dengan mengantar ke pemilik, jangan sampai pemilik barang yang mengambil sendiri barang yang kamu pinjam.
- Jangan jadikan barang yang dipinjam menjadi barang milik sendiri, tidak sopan!
Barang yang dipinjam bukan berarti menjadi hak milik peminjam. Jangan dibiasakan untuk menjadikan barang pinjaman menjadi hak milik dan kamu jadi bisa meminjamkan juga ke orang lain. Kalau misal barang rusak saat dipinjam oleh teman peminjam, mau tidak mau peminjam dan teman peminjam harus mengembalikannya dengan cara menggantinya atau membeli baru.
Meminjam barang diperbolehkan saja asal sedang ingin digunakan dalam waktu dekat, dan juga dengan niat yang baik dan tidak diperbolehkan apabila bukan dipakai untuk kegiatan dengan niat tidak baik, misalnya hanya untuk pamer kepada orang-orang.
Meskipun barang dapat dikembalikan kapan saja, setidaknya sebagai peminjam menyadari bahwa barang tersebut tidak hanya digunakan oleh peminjam, bisa saja pemilik barang juga ingin memakai, sehingga disarankan untuk tidak mengulur-ulur waktu dan cepat mengembalikan barang jika sudah selesai digunakan.
Sekian dari penjelasan tentang etika dalam meminjam barang, semoga bermanfaat!