Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... Penulis - It's me

From here I know that to think without doing anything is empty

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Be Yourself", Kita Hidup Bukan dari Apa yang Mereka Katakan

15 Oktober 2017   22:05 Diperbarui: 15 Oktober 2017   22:16 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            

           Setiap manusia diciptakan berbeda punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Hal ini merupakan hukum alam yang bertujuan agar kita saling melengkapi dan saling membantu dalam menjalani kehidupan ini. Mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

            Namun, dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita temui orang yang hidup dengan hidupnya orang lain. Artinya seseorang tersebut hidup dengan cara atau lifestylenya orang lain. Sebabnya beragam, diantaranya karena kagum atau mengidolakan orang tersebut, ingin dipandang dan diperlakukan seperti orang tersebut, merasa minder dan tidak percaya diri, berpikiran jika saya tidak seperti itu saya tidak akan sukses, saya tidak akan terkenal, saya tidak akan mendapatkan apa yang saya inginkan. Hal ini kemudian menjadi beban sendiri bagi pelakunya. 

Merasa tidak nyaman, terkekang, dan lain sebagainya, karena itu bukan dirinya. Dia hanya menjalani hidup orang lain. Atau bahkan mungkin ada dari pembaca yang budiman sekalian yang mengatakan bahwa jati diri saya, ya meniru orang lain? Tapi, apakah ini baik ?

            Sebenarnya memang sudah naluri manusia untuk meniru hal yang menurutnya menarik, atau meniru apa yang sering diindrakan. Namun, menjadi tidak baik ketika kita mengikuti keinginan orang lain, sehingga kita menjadi seperti budak bagi kehidupan kita sendiri. Kita dilahirkan tentu dengan modal dan bakat yang akan membantu kita dalam menjalani kehidupan. Kita tidak perlu menjadi orang lain untuk sukses. 

Perlu diperhatikan, tidak mengikuti orang lain bukan berarti tidak mau mendengarkan nasehat orang lain. Kita harus mendengarkan nasehat orang lain yang kemudian kita pertimbangkan, jika itu baik dan sesuai dengan kita maka lakukan. Dipertegas lagi bahwa maksud menjadi orang lain itu adalah kita melakukan sesutau dengan beban atau tidak nyaman dengan hal itu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya.

            Jadi yang harus kita lakukan adalah mengenali diri kemudian memiliki jati diri dan jati diri inilah yang membuat kita memiliki prinsip sehingga kita berharga diri dan dihargai. Kemudian bakat yang kita punya itu kita kembangkan sehingga kita bisa profesional dibidang tersebut.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun