Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... Penulis - It's me

From here I know that to think without doing anything is empty

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lima Menit Sangat Berharga (Bagi Orang yang Mencari Kesuksesan)

8 Oktober 2017   22:33 Diperbarui: 8 Oktober 2017   23:01 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Bayangkan saja, kita pasti pernah berpikir ataupun berkata "Wah, perasaan baru kemaren kita menjalani kehidupan SMA, sekarang kita sudah menjalani kehidupan di perkuliahan". Pernah bukan? Padahal tiga tahun itu waktu bukan waktu yang sebentar, jika dirasa-rasakan. Nah, dari sini kita dapat berkata bahwa waktu itu sangat PENTING.

            Coba saat ini kita luangkan waktu sebentar saja untuk mengintropeksi diri kita, tanya pada diri kita sendiri. Apakah selama ini waktu kita telah terpakai dengan sebaik-baiknya? Atau malah terbuang sia-sia? lima menit sangatlah berharga. Lima menit sangat berharga, bahkan satu detikpun sangat berharga.

 Terkadang kita juga pernah mengulur-ulur waktu, sebagian orang mungkin pernah melakukannya, seperti contoh saat kita bangun tidur. Ketika kita akan tidur sebelumnya memasang alarm atau berpesan kepada temannya untuk dibangunkan dijam sekian, namun setelah sudah waktunya untuk bangun kita mengulur-ngulurnya dengan berkata:  "sebentar, aku masih ngantuk", "Sebentar, lima menit lagi". Nah, itu salah satu contoh dari waktu yang terbuang sia-sia, menunda waktu.

            JANGAN TUNDA! Karena sama halnya kita menunda kebahagiaan mereka. Tentunya anda semua tahu dan faham apa maksud dari kalimat tersebut, apalagi didalam kalimat tersebut terdapat kata "MEREKA". ya, benar. Kata "MEREKA" dalam kalimat tersebut bermakna orang tua kita, seorang ayah yang selama ini memberikan nafkah kepada kita dan seorang ibu yang telah mengandung kita selama sembilan bulan lamanya dan telah merawat dengan kasih sayangnya. 

Yah, secara tidak langsung kita menunda kebahagiaan orang tua kita. Kenapa bisa begitu? Tentu saja bisa. Seperti contoh: orang tua kita akan merasa bahagia ketika kita bisa menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu atau lebih cepat itu karena kita dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin namun lain cerita jika sebaliknya. Nah, mari kita bersama-sama menjadikan diri kita agar lebih baik, dan semoga tidak tergolong orang yang merugi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun