Mohon tunggu...
Ayu Wulan
Ayu Wulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hanya siswa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

membangun karakter pancasila melalui kegiatan sekolah

6 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 6 Januari 2025   14:54 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MEMBANGUN KARAKTER PANCASILA MELALUI KEGIATAN SEKOLAH

PENDAHULUAN
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan karakter bangsa. Dalam kehidupan bernegara, Pancasila bukan hanya rumusan nilai, tetapi juga merupakan pedoman moral yang mengarahkan sikap dan perilaku setiap warga negara. Salah satu cara strategis untuk membangun karakter Pancasila adalah melalui pendidikan di sekolah, di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar tentang nilai-nilai sosial. Siswa dapat dididik tentang nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan persatuan melalui kegiatan akademik dan non-akademis. Diskusi, proyek kelompok, dan bakti sosial adalah beberapa cara untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya membangun karakter Pancasila di kalangan siswa sangat penting. Di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi dan transformasi sosial yang cepat, generasi muda harus memiliki landasan moral yang kuat agar mereka dapat menangani berbagai masalah yang muncul. Dengan mengajarkan siswa nilai-nilai Pancasila, kita tidak hanya mendidik mereka untuk menjadi siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga sebagai warga negara yang bertanggung jawab, jujur, dan dapat berkontribusi positif kepada masyarakat. Jadi, kita dapat membangun karakter Pancasila yang kokoh, yang akan menjadi fondasi untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini, melalui kegiatan sekolah yang direncanakan dan diawasi.
PEMBAHASAN
Sistem pembentukan yang dikenal sebagai pendidikan karakter memberikan dampak positif pada pertumbuhan peserta didik di sekolah dasar. Ini adalah komponen penting dalam membangun kepribadian, melatih kemampuan diri, dan mengajarkan sikap dan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003, pendidikan didefinisikan sebagai upaya terencana untuk menciptakan kondisi belajar dan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi nilai spiritual, mandiri, kepribadian, pengetahuan, budi pekerti, dan kreativitas yang dibutuhkan oleh mereka, bangsa, masyarakat, dan Negara Indonesia. Akibatnya, keberhasilan sistem pembelajaran bergantung pada guru, lingkungan, dan siswa (Restiara et al. 2024).
 
Membangun karakter Pancasila melalui kegiatan sekolah adalah upaya yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda. Pancasila terdiri dari lima sila, masing-masing dengan makna dan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam kegiatan di sekolah, siswa dapat belajar untuk mengamalkan Pancasila dalam interaksi sosial mereka.
Ketuhanan Yang Maha Esa, sila pertama, mengajarkan pentingnya menghormati orang yang berbeda keyakinan. Kegiatan seperti merayakan hari besar keagamaan bersama-sama dapat menjadi contoh nyata di sekolah. Siswa yang beragama Islam, misalnya, dapat berbagi makanan dengan teman-teman yang beragama lain saat Idul Fitri. Siswa tidak hanya memperkuat rasa persaudaraan, tetapi juga belajar untuk menghargai satu sama lain.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Siswa diminta untuk berperilaku adil dan berperikemanusiaan. Sekolah dapat menyelenggarakan program bakti sosial, seperti mengunjungi panti asuhan atau mengumpulkan donasi untuk korban bencana. Siswa belajar tentang kepedulian sosial dan pentingnya berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan melalui kegiatan ini.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Ditengah keragaman, kegiatan seperti kompetisi kelas atau festival budaya dapat menjadi sarana untuk meningkatkan rasa persatuan di sekolah. Lomba ini memberi siswa dari berbagai latar belakang kesempatan untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama; ini mengajarkan mereka untuk menghargai perbedaan dan menemukan kekuatan dalam kerja sama. Dengan menerapkan prinsip gotong royong sejak dini, siswa akan menjadi kebiasaan di lingkungan tempat tinggal mereka dan di tempat kerja mereka. Tujuan penanaman karakter sejak dini adalah untuk memberi peserta didik kemampuan untuk berkolaborasi dengan dengan orang lain, membangun hubungan tim dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Kiska et al. 2023).
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan pentingnya musyawarah demokratis dan pengambilan keputusan. Siswa dapat terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah, seperti memilih guru atau kegiatan ekstrakurikuler. Mereka menemukan cara untuk mendengarkan dan menghargai proses demokrasi.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Sekolah dapat mengajarkan siswa betapa pentingnya kesetaraan dan keadilan bagi semua melalui program-program yang mendukung kesetaraan, seperti memberikan akses pendidikan yang sama bagi semua siswa tanpa memandang latar belakang ekonomi mereka.
Mempertahankan nilai-nilai bela negara agar generasi berikutnya dapat mengetahui, mengamalkan, dan mempertahankan bangsa ini serta meningkatkan rasa nasionalismenya. Perjuangan luar biasa para pahlawan dan masyarakat saat itu sebelum pembentukan negara Indonesia merdeka mendorong rasa nasionalisme. Nilai-nilai ini akan lebih mudah ditransfer di masa lalu karena nasib yang sama, perjuangan yang sama, dan faktor lainnya, terutama di masa lalu peristiwa penting yang berkaitan dengan bangsa (Anshory 2022).
Lomba estafet atau permainan tradisional, misalnya, dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya bekerja sama dan bekerja sama. Siswa belajar untuk saling mendukung dan menghargai peran masing-masing dalam permainan ini, yang mencerminkan dua sila: Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sekolah juga dapat memungkinkan siswa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan melalui diskusi atau forum kelas. Siswa dapat diajak untuk berbicara dan memberikan pendapat mereka tentang hal-hal seperti menentukan kegiatan kelas atau memilih ketua kelas. Selain meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, kegiatan ini mengajarkan prinsip demokrasi dan musyawarah, yang merupakan bagian dari sila keempat---Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan (Widiastuti, T. 2022).
 
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pendidikan, siswa tidak hanya akan memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi mereka juga akan mengamalkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membangun karakter mereka menjadi orang yang bertanggung jawab, peduli, dan dapat membantu masyarakat. Oleh karena itu, Pancasila akan terus hidup dan berkembang dalam generasi muda, menjadikan mereka agen perubahan yang mampu dengan bijaksana menghadapi tantangan zaman (Nurizka, R., & Rahim, A. 2020).
PENUTUP
Membangun karakter Pancasila melalui kegiatan sekolah merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai aktivitas di sekolah, siswa tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan seperti perayaan keagamaan, bakti sosial, lomba antar kelas, dan musyawarah, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan, berperilaku adil, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan beradab. Ketika siswa tumbuh menjadi individu yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, mereka akan menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa. Dengan demikian, membangun karakter Pancasila melalui kegiatan sekolah bukan hanya sekadar tugas pendidikan, tetapi juga investasi untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Pancasila akan terus hidup dan berkembang dalam diri generasi muda, menjadikan mereka agen perubahan yang siap menghadapi tantangan zaman dengan bijaksana.

DAFTAR PUSTAKA
Anshory, M L S. 2022. "Peran Pancasila Dalam Rangka Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Di Era Globalisasi Bagi Siswa Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan Tambusai 6: 10344--53. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/4062%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/article/download/4062/3416.
Kiska, Nurul Delima, Cindy Rizani Putri, Miranti Joydiana, Dhea Annisa Oktarizka, Sisya Maharani, and Destrinelli Destrinelli. 2023. "Peran Profil Pelajar Pancasila Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar." Journal on Education 5(2): 4179--88. doi:10.31004/joe.v5i2.1116.
Restiara, R, S Alena, S Rahayu, Y Wulandari, and ... 2024. "Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Dengan Pencerminan Nilai Pancasila Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan ... 8: 14368--78. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/14415%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/article/download/14415/11057.
Widiastuti, T. (2022). Internalisasi Nilai-nilai Pancasila Melalui Kegiatan Menanam pada  
Anak Berkebutuhan Khusus. ITQAN: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan, 13(2), 231-240.
Nurizka, R., & Rahim, A. (2020). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Membentuk
Karakter Siswa Melalui Budaya Sekolah. Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Ke-SD-An, 7(1), 38-49.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun