Mohon tunggu...
Ayu Wiyono
Ayu Wiyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

writing for your life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiduri Aku!

29 Januari 2012   03:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Digelayuti kotoran-kotoran tikus yang mengering menggumpal

Bantal-bantal telanjang begitu kecoklatan usang

Sepi sekali rasanya, hingga tak ada bedanya antara pagi, siang, sore, dan petang

Aku begitu sendirian dan tidak diperhatikan

Tidak lagi dimandikan sebulan sekali

Tidak lagi digantikan jubahnya dua minggu sekali

Aku senang dulu, ketika jam tidur siang tiba

Terik matahari begitu membuat bocah itu begitu berkeringat, dan membasahi permukaan tubuhku

Malam harinya, Ayahnya pulang, dan lebih senang bergulung di atas ku dengan dada polos, memakai sarung tanpa cawat

Haha, ya, aku tahu karena sering kali tak sengaja tersingkap ketika pulas sekali beliau terlelap

Bila tiba akhir pekan, pria yang masih gagah itu akan menghabiskan waktu lebih lama untuk sekedar menempelkan pipinya padaku, atau bermalas-malasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun