Mohon tunggu...
Ayu Windani
Ayu Windani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA Facebook : windani29@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Si Manis dan Gurih dari Gunungkidul

23 Desember 2012   06:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:10 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13562420191850877149

Suasana nyaman, masyarakatnya ramah, banyaknya tempat wisata. Baik wisata alam, wisata kuliner, wisata kebudayaan dan wisata edukasi merupakan beberapa hal yang menarik wisatawan untuk berkunjung di kota nan damai ini, Yogyakarta. Di tahun 2012 ini sendiri diperkirakan ada 1.881.011 ( tribunjogja.com ) wisatawan baik lokal maupun mancanegara mengunjungi Yogyakarta karena sejuta pesonanya yang menarik.

Hampir disetiap kabupaten di Yogyakarta yang terdiri dari lima kabupaten memiliki daya tarik tersendiri mulai dari wisata alamnya yang sangat eksotis maupun wisata kuliernya yang merupakan ciri khas yang melekat pada setiap daerahnya. Kita mulai dari wilayah paling Utarakota Yogyakarta kabupaten Sleman yang sangat terkenal dengan keeksotisan Gunung Merapi yang beberapa tahun silam sempat menggemparkan kota Yogyakarta karena erupsinya. Walaupun begitu pesonya tetap menarik wisatawan.

Kemudianwilayah paling timur kota Yogyakarta yaitu kabupaten Gunung Kidul yang berupa perbukitan dan pegunungan kapur yang disaat musim kemarau sering terjadi kekeringan. Walaupun begitu Gunung Kidul sangat kaya akan wisata alamnya yang berupa hamparan pantai yang memancarkan pesonanya yang begitu dhasyat yang sangat banyak memikat hati para wisatawan untuk bekujung. Ditambah lagi dengan wisata kulinernya yang banyak di incar oleh para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul karena cita rasanya yang begitu khas yang tidak bisa ditemui di daerah lain.

Selain terkenal dengan wisata alam yang sangat menarik, Gunung Kidul juga terkenal dengan produksi singkongnya yang berlimpah dikarenakan sebagain besar masyarakat Gunung Kidul banyak yang menanam singkong karana perawatanya yang mudah dan masa panennya yang pendek. Berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat Gunung Kidul dalam mengolahsingkong ini menjadi makanan yang menarik dan tentu saja memiliki cita rasa yang lezat.

Masyarakat Gunung Kidul sering mengolah singkong menjadi tepung yang sering disebut dengan gaplek, hal ini dilakuakn agar singkong lebih tahan lama berbulan-bulan malahan bisa bertahun-tahun. Tepung gaplek ini kemudian diolah menjadi suatu makanan yang lezat dengan penambahan parutan kelapa dan gula yang biasa disebut dengan nama Thiwul, Makanan khas Gungung Kidul. Selain Thiwul makanan khas Gunung Kidul lainya adalah Gathot makanan yang terbuat dari singkong pula, namun berbeda dengan Thiwul yang berasal dari tepung Gaplek. Gathot terbuat dari singkong yang telah difermentasi.

Kedua makanan ini sangat terkenal di Yogyakarta bahkan kelezatanya sudah banyak diakui masyarakat. Hal ini lah yang menarik saya untuk mencicipi kedua makanan khas Gunung Kidul tersebut langsung kedaerah asalnya. Setelah mencari informasi dari mulut ke mulut mengenai kedua makanan tersebut akhirnya saya ditemani teman saya bergegas menuju Gunung Kidul. Kami mencari tempat penjualan makanan khas Gunung Kidul yang sudah terkenal disana dan menjadi tujuan para wiasatan yang ingin mencicipi dan membeli oleh-oleh khas Gunung Kidul.

Perjalanan yang ditempuh dari kota Yogyakarta menuju kabupaten Gunung Kidul tenyata cukup jauh dan memakan waktu kisaran 45 menit menggunakan motor. Tempat penjualan oleh-oleh makanan khas Gunung Kidul tersebut letaknya cukup strategis sehingga saya tidak kesulitan untuk menuju kesana.

Yu Tum. Nama itu teretara sangat besar didepan toko yang terletak di Jalan Pramuka No 36 Gunung Kidul Wonosari Yogyakarta. Nama toko ini sudah sangat terkenal sebagai pusat oleh-oleh khas Gunung Kidul terutama Gathot dan Thiwulnya. Ketika menginjakan kaki di toko yang didominasi dengan warna hijau tersebut aroma dari lezatnya makanan tersebut sudah tercium dan membuat saya bergegas untuk segera masuk kedalam toko tersebut. Mata saya lalu tertuju pada makanan yang di letakan pada sebuah etalase utama toko tersebut. Sebuah makanan yang sudah saya kenali sebelumnya, Gathot Thiwul ala Yu Tum. Si hitam yang manis begitu aku menyebut makanan Gathot yang merupakan makanan favorit saya. Makanan yang terbuat dari singkong yang telah difermentasi sebelumnyakemudian dimasak dengan campuran gula jawa yang membuatnya begitu manis.

Hal menarik lainya dari toko oleh-oleh ini adalah pengunjung diperbolehkan untuk melihat proses pembuatan gathot thiwul langsung di dapurnya. Hal ini membuat para wisatawan senang berkunjung di toko ini karena selain mencicipi dan berbelanja oleh-oleh wisatawan juga mendapakan pengalaman melihat proses pembuatan gathot thiwul.

Setelah puas melihat lihat hidangan yang di sajikan di toko tersebut saya tidak sabar untuk membeli Gathot Thiwul yang merupakan tujuan utama kunjungan saya kesana. Sesampainya dirumah segera saya membuka besek ( tempat makan dari anyaman bambu ) yang digunakan untuk mengemas gathot thiwul.

Emmmm...m ternyata Gathot Thiwul ini berbeda dengan gathot thiwul yang biasa dijual di pasar. Perpaduan rasa manis dan asinnya sangat pas yang membuatnya begitu lezat. Tak heran makanan ini banyak di buru wiasatawan yang berkunjung Gunung Kidul cita rasanya yang begiu khas dan melekat membuatnya banyak digemari oleh siapa saja yang mencicipinya. Bagi anda yang ingin mencicipi lezatnyagathot thiwul ini andabisa datang ke toko alamatnya saya sebutkan diatas tadi atau anda bisa mengunjungi di cabangnya yang terletak di Jalan Wonosari Km 3,5 Siyono Tengah Yogyakarta. Selamat mencoba.

Foto sumber : http://gathotthiwulyutum.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun