Mohon tunggu...
Ayu Wilujeng
Ayu Wilujeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Jember

Jangan lupa tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Promahadesa Universitas Jember Manfaatkan Agen Hayati Menjadi Pupuk Organik Cair

8 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 8 Desember 2023   22:17 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Fenomena kelangkaan pupuk kimia subsidi telah dirasakan oleh petani di seluruh daerah di Indonesia. Padahal pupuk merupakan input penting dalam kegiatan usahatani, namun sampai saat ini ketersediannya masih terbatas. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas hasil usahatani. Tidak jarang input pupuk yang tidak maksimal pada proses budidaya usahatani dapat mengakibatkan produktivitas menurun.

Sistem pertanian konvensional masih menjadi sistem yang diterapkan oleh petani Indonesia. Begitu pula yang dilakukan oleh petani di Desa Sumbersalak. Belum banyak dari mereka yang mencoba menggunakan sistem organik maupun semi organik pada usahataninya.

Namun sudah terdapat beberapa petani yang tergabung dalam suatu komunitas yanti Komunitas Kenconowungu yang mencoba menerapkan pertanian organik. Upaya penerapan pertanian organik yang dilakukan oleh petani tersebut tidak serta merta diterapkan begitu saja. Terdapat langkah bertahap yang dilakukan untuk mencapai sistem pertanian organik.

Agen hayati merupakan organisme pengendali hayati yang berasal dari alam dan telah tersedia di lingkungan tempat budidaya usahatani. Organisme tersebut dapat berupa bakteri, jamur, nematoda, serangga, dan lain-lain. Pupuk organik cair merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari fermentasi beberapa bahan yang tersedia di alam dan mengandung organisme agen hayati yang berfungsi untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman.

Jenis pupuk organik cair yang mengandung organisme agen hayati diantaranya trichoderma, asam amino, dan lain-lain. Tim Promahadesa Universitas Jember pada kegiatan pengabdian di Desa Sumbersalak telah memanfaatkan dua jenis agen hayati untuk dijadikan produk pupuk organik cair. Produk tersebut adalah berupa PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Asam Amino.

Tim Promahadesa Universitas Jember mengadakan pelatihan pembuatan pupuk orgaanik cair berupa PGPR dan Asam Amino kepada petani yang bertempat di Kantor Desa Sumbersalak. Pelatihan tersebut dihadiri oleh perwakilan anggota kelompok tani dari delapan kelompok tani yang berada di Desa Sumbersalak.

Antusiasme petani dalam kegiatan tersebut cukup tinggi, mengingat kegiatan tersebut penting sebagai upaya mengatasi kelangkaan pupuk kimia subsidi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Tim Promahadesa Universitas Jember kepada masyarakat Desa Sumbersalak.

Rangkaian kegiatan disusun sedemikian rupa mulai dari sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan input pupuk secara mandiri, mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair, hingga memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai perhitungan efisiensi pendapatan usahatani dengan menerapkan sistem pertanian organik.

Melalui Program Mahasiswa Berdesa oleh tim kami diharapkan masyarakat Desa Sumbersalak mampu memproyeksikan kegiatan usahataninya menuju sistem pertanian organik. Hal ini penting bagi masyarakat petani sebagai upaya mencapai kemandirian pangan dan pertanian berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun