Mohon tunggu...
Ayu Uyun Nazili
Ayu Uyun Nazili Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI dan Budi Pekerti

Saya seorang guru PAI dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertasawuf di Usia Muda

20 Oktober 2024   18:37 Diperbarui: 20 Oktober 2024   18:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perlunya mengenalkan tasawuf pada anak usia dini, karena pasti mereka akan menanyakan pertanyaan seperti "siapa tuhan itu?", atau "dimana tuhan berada?". Dari pertanyaan itu maka kita sebagai orang yang lebih tua dapat memberikan pemahaman yang bisa di terima oleh usia mereka. Setelah mamberikan sedikit pemahaman tentang dunia tasawuf kepada anak-anak, kalangan yang harus dikenalkan dengan tasawuf adalah kalangan anak muda dan remaja. Pada dasarnya anak muda dan remaja adalah sosok yang sedang mencari jati diri dan memiliki jiwa yang labil, sehingga kehidupan di kalangan remaja sering dihiasi dengan kehidupan yang bersifat negatif.

Saat ini kemerosotan moral yang terjadi pada kalangan remaja menjadi momok besar yang perlu diwaspadai, Pemuda memaknai hal ini bukan sebagai kemerosotan moral, melainkan sebagai kemajuan zaman. Untuk mencegah sesuatu yang bersifat negatif pada remaja, sebaiknya pengenalan tentang tasawuf harus dilakukan. Dengan memperkenalkan tasawuf, diharapkan remaja bisa memiliki jiwa yang tangguh, kuat, dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi. Modernisasi zaman dan teknologi menyebabkan anak muda masa kini tidak mau dianggap ketinggalan zaman, sehingga mereka mempunyai rasa "gengsi" jika tidak bisa atau tidak tahu kemajuan zaman. Dalam hakekatnya, gengsi tidak berlaku pada tasawuf. Justru dengan bertasawuf kita tidak diajarkan untuk gengsi karena tasawuf mengajarkan tentang kesederhanaan dan hidup dengan keadaan apa adanya dan bukan di ada-adakan untuk ada. Dan jika anak muda sekarang dibekali dengan tasawuf, maka tasawuf itu akan selalu berbuat yang utama bagi seorang hamba dalam setiap waktunya.

Di kalangan kaum muda, tasawuf mulai bangkit. Begitupun di kalangan intelektual. Bahkan juga sudah terbentuk komunitas-komunitas tasawuf, baik di dalam maupun luar negeri. Di Eropa dan Amerika ada Ibnu Arabi Society. Komunitas penggiat tasawuf. Di Indonesia, ada Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) yang menaungi tarekat-tarekat muktabarah.

Bahkan, JATMAN memiliki organisasi regenrasi di tingkat mahasiswa yakni Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (MATAN). Organisasi ini sudah tersebar di seluruh kampus besar di Nusantara. Mereka yang ikut adalah mahasiswa muda yang memiliki ketertarikan dengan dunia batiniah atau sufisme.

Oleh karena itu, tasawuf yang melekat dalam diri pemuda akan mengarahkan kepada insan yang bersih dari kekeruhan, penuh dengan fikiran (kearifan) menganggap sama antara emas dan lumpur, selalu beribadah hanya kepada Allah. Bagi para pemuda yang dalam dirinya telah melekat tasawuf, maka memelihara sunnah dan adab Nabi SAW adalah suatu kewajiban. Dengan kata lain, sunnah dan adab itu wajib dipelihara karena tiada jalan untuk dapat sampai kepada Allah kecuali mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan itu sebagai pertanda cinta kepada Allah SWT.

Jadi, tujuan terpenting dari tasawuf adalah lahirnya akhlak yang baik dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam kehidupan modern khususnya kehidupan pemuda, tasawuf menjadi obat yang mengatasi krisis kerohanian manusia modern yang telah lepas dari pusat dirinya, arti dan tujuan dari hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun