Mohon tunggu...
Ayu Thalia
Ayu Thalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi

🌻 Belajar, berkarya, berdakwah, dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudut Pandang Pandemi Berdasarkan Teori Sosiologi

16 November 2021   16:57 Diperbarui: 16 November 2021   17:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi yang terjadi di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia telah mengubah tatanan sosial ekonomi dalam masyarakat. Terjadi perubahan-perubahan yang bukan hanya berdampak terhadap bidang kesehatan, tetapi juga bidang sosial dan ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi membuat sebagian atau seluruhnya aktivitas di luar rumah terhenti. Kita bisa melihat banyak mereka yang di PHK, bekerja atau pun bersekolah dari rumah.

Perubahan ini tidak serta-merta hadir karena adanya pandemi namun juga karena adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi guna menurunkan angka penyebaran covid-19 di Indonesia. Dampak yang terjadi bukan hanya dirasakan oleh orang dewasa namun juga anak-anak. Terlebih lagi bagi mereka yang berada di tingkat ekonomi menengah ke bawah dan hanya mengandalkan satu-satunya mata pencaharian.

Dari segala perubahan yang ada maka kita dapat melihat itu dari sudut pandang teori fungsionalisme dan teori konflik. Pandemi memang membuat sebagian aktivitas masyarakat terhenti bahkan membuat mereka semakin terhimpit oleh keadaan yang semakin sulit. Dari sini kita melihat bahwa dampak pandemi begitu besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Bukan hanya itu, namun adanya program asimilasi terhadap narapidana juga membuat mereka dihadapkan pada situasi sulit. Ditambah lagi dengan masa lalu yang kelam, niat yang belum mantap untuk berubah menjadi lebih baik. Sehingga hal ini memicu mereka untuk kembali melakukan tindak kriminalitas. Maka inilah maksud dari teori konflik yang di mana terlihat begitu banyak permasalahan yang memicu perdebatan, situasi sulit dan himpitan-himpitan beban yang membuat masyarakat semakin terjepit.

Di samping itu, pandemi membuat peran keluarga semakin berwarna, mengeratkan kembali kasih sayang dan kebersamaan yang mungkin selama ini tampak padam karena sibuknya aktivitas-aktivitas di luar rumah, menjalankan peran ganda sebagai status yang kita genggam. Dengan adanya pandemi maka keluarga sebagai institusi paling dasar kembali bisa kita rasakan secara penuh. Maka inilah yang dimaksud dengan teori fungsionalisme bahwa fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat bergantung pada bagaimana kita memandangnya. Dari sudut mana kita melihat itu dan nilai-nilai apa yang juga terkait di dalamnya.

Sebuah fenomena yang terjadi atau bahkan melingkupi masyarakat maka hal tersebut bisa memiliki makna yang berbeda tergantung dari sudut pandang yang kita gunakan. Teori fungsionalisme dan teori konflik yang digunakan pada penulisan kali ini adalah sebagian dari banyaknya teori-teori yang ada.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun