Mohon tunggu...
Kang Ayus
Kang Ayus Mohon Tunggu... Lainnya - Konten kreator

Sedang mencoba menjadi konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lomba Tahfidz Qur'an pada Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin)

6 Agustus 2023   06:19 Diperbarui: 6 Agustus 2023   06:35 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) yang ke-7 tingkat kecamatan yang diselenggarakan pada hari sabtu, tanggal 5 Agustus 2023, berlangsung meriah. Acara ini merupakan acara tahunan yang diselengggarkan oleh DPAC FKDT Kecamatan Tarogong Kaler.

Acara ini bertujuan untuk menggali potensi siswa dalam bidang olahraga dan seni, serta mempererat tali persaudaraan di antara peserta dari berbagai sekolah agama. 

Salah satu perlombaan yang masuk ke kategori seni adalah seni menghafal Al-Qur'an atau lebih dikenal dengan istilah Tahfidz Qur'an. Lomba tahdifz ini diikuti oleh puluhan siswa diniyah, salah satunya adalah Dzaki Hazimulfikri. 

Dzaki, seorang siswa berbakat berusia 9 tahun, merupakan salah satu siswa di Diniyah Mdta Nurul ikhlas silqolbi sebuah sekolah agama yang berlokasi di Kampung Cimuncang, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.

Sejak kecil, Dzaki telah menunjukkan minat dan ketertarikan yang kuat terhadap Al-Qur'an. Ia rajin mengikuti pelajaran tahfidz di sekolah, dan bahkan ketika waktu luang di rumah, ia selalu berusaha untuk memperdalam hafalannya. 

Motivasi Dzaki dalam Mengikuti Lomba Tahfidz:

Dzaki merasa sangat terpanggil untuk mengikuti Lomba Tahfidz dalam Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah se-Kecamatan Tarogong Kaler. Baginya, lomba ini adalah kesempatan untuk menguji kemampuannya dalam menghafal Al-Qur'an dan membagikan hafalannya dengan orang lain. Selain itu, Dzaki juga ingin menginspirasi teman-temannya untuk semakin mencintai dan mendalami Al-Qur'an.

Setelah lomba selesai, Dzaki merasa bangga dengan pencapaian yang telah ia raih. Meskipun hasil akhir belum diketahui, Dzaki merasa bahwa pengalaman ini telah memberinya banyak pembelajaran. Ia menyadari bahwa keberhasilan bukanlah satu-satunya hal yang penting, tetapi proses belajar dan berusaha dengan ikhlas yang menjadi kunci kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun