Mohon tunggu...
ayu suryaningsih
ayu suryaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S3 Universitas Pendidikan Ganesha

seorang pengajar yang menyukai dunia anak, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menguatkan Filsafat Pendidikan Pancasila Pada PAUD: Tantangan dan Strategi di Era Modern

11 Desember 2024   08:31 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran pada PAUD (Sumber: dokumen pribadi Penulis)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak, yang nantinya akan mempengaruhi pola pikir dan sikap mereka sepanjang hidup. Di Indonesia, PAUD tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendidikan formal awal, tetapi juga sebagai medium penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter moral sejak usia dini. Salah satu nilai dasar yang diharapkan dapat tertanam dalam diri anak sejak usia dini adalah nilai-nilai Pancasila, yang mencerminkan semangat nasionalisme, kebhinnekaan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Filsafat Pendidikan Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk sistem pendidikan nasional yang berlandaskan pada nilai-nilai tersebut. Namun, pengintegrasian filsafat Pancasila dalam pendidikan anak usia dini menghadapi tantangan besar, terutama di era modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial yang pesat. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan filsafat pendidikan Pancasila dalam PAUD serta menawarkan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Pernyataan Masalah

Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, banyak pihak yang meragukan relevansi Pancasila sebagai landasan pendidikan di Indonesia. Khususnya pada PAUD, di mana anak-anak berada pada tahap perkembangan kognitif dan moral yang sangat kritis, tantangan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila seringkali dihadapkan pada dinamika sosial, budaya, dan teknologi yang berkembang. Hal ini memunculkan pertanyaan: bagaimana kita dapat menguatkan penerapan filsafat pendidikan Pancasila dalam pendidikan anak usia dini di era modern?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis tantangan dalam mengintegrasikan filsafat Pendidikan Pancasila dalam PAUD serta merumuskan strategi praktis yang dapat diimplementasikan oleh para pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Penguatan nilai-nilai Pancasila dalam PAUD sangat penting untuk membentuk generasi yang memiliki karakter yang kokoh, menghargai keragaman, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Tantangan Penguatan Filsafat Pendidikan Pancasila dalam PAUD

Tantangan pertama yang dihadapi dalam menguatkan filsafat Pendidikan Pancasila dalam PAUD adalah kurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila oleh para pendidik itu sendiri. Banyak pendidik yang belum sepenuhnya mengerti filosofi yang terkandung dalam Pancasila dan bagaimana cara menanamkan nilai-nilai tersebut dalam pembelajaran anak-anak. Hal ini diperburuk oleh ketidakseimbangan antara teori filsafat pendidikan dengan praktik pengajaran di lapangan.

Tantangan kedua adalah kecenderungan globalisasi yang membawa budaya asing yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pengaruh budaya asing melalui media sosial dan internet dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak, yang kadang melupakan nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan yang lebih menekankan pada perkembangan akademik sering kali mengabaikan pembentukan karakter berbasis nilai-nilai luhur tersebut.

Selain itu, terdapat juga tantangan dalam hal kurikulum dan sumber daya pendidikan. Kurikulum pendidikan nasional yang ada saat ini sering kali lebih mengutamakan aspek keterampilan kognitif dan akademik anak, sementara nilai-nilai Pancasila kurang ditonjolkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Pendekatan yang lebih berfokus pada pengajaran teori tanpa mengaitkan dengan pembentukan karakter juga menjadi salah satu kendala utama.

Strategi Penguatan Filsafat Pendidikan Pancasila dalam PAUD

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan dalam penguatan filsafat pendidikan Pancasila dalam PAUD. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  1. Pelatihan dan Pengembangan Profesional Guru
    Pendidik PAUD harus diberikan pelatihan yang memadai mengenai pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan anak usia dini. Selain itu, pelatihan ini juga perlu mencakup cara mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, serta mengajarkan anak untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pelatihan yang berkelanjutan, diharapkan para pendidik dapat lebih memahami peran mereka dalam membentuk karakter bangsa.

  2. Penyusunan Kurikulum yang Berbasis Nilai-Nilai Pancasila
    Salah satu langkah penting adalah dengan merancang kurikulum PAUD yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila akan memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar tentang pentingnya persatuan, kebhinnekaan, keadilan sosial, serta rasa hormat terhadap sesama.

  3. Pemanfaatan Teknologi dengan Bijak
    Di era digital, teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak. Namun, teknologi juga dapat menjadi pedang bermata dua jika tidak digunakan dengan bijak. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan yang intensif dari pendidik untuk memastikan bahwa anak-anak terpapar pada konten yang mendidik dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan moral yang sejalan dengan Pancasila. Media digital dapat digunakan untuk menyampaikan cerita, video, atau permainan edukatif yang mengajarkan tentang pentingnya nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Pendidikan, dan Masyarakat
    Penguatan filsafat pendidikan Pancasila dalam PAUD tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam PAUD, sementara lembaga pendidikan dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter berbasis nilai kebangsaan.

  5. Penerapan Pembelajaran Holistik dan Multidimensional
    Pengembangan karakter anak usia dini harus dilakukan secara holistik, yang mencakup perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Dengan pendekatan multidimensional, anak-anak tidak hanya belajar tentang Pancasila secara teoritis, tetapi juga melalui pengalaman langsung, interaksi sosial, dan praktik kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini akan lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak.

Kesimpulan

Penguatan filsafat Pendidikan Pancasila dalam PAUD adalah langkah penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, menghargai kebhinnekaan, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, seperti pemahaman guru yang terbatas, pengaruh globalisasi, dan kekurangan dalam kurikulum, namun dengan penerapan strategi yang tepat, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan dengan baik pada anak usia dini. Kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat akan sangat menentukan keberhasilan penguatan filsafat pendidikan Pancasila di tingkat PAUD, yang pada gilirannya akan menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter, beradab, dan siap menghadapi tantangan global dengan mengedepankan nilai-nilai luhur Pancasila.

Referensi

  • Hidayat, A. (2020). Pendidikan Pancasila di Pendidikan Anak Usia Dini: Sebuah Pendekatan Filosofis dan Praktis. Jakarta: Pustaka Pelajar.
  • Widodo, S. (2019). Mengembangkan Karakter Anak Melalui Pendidikan Pancasila di PAUD. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun