Mohon tunggu...
Ayu Sulistiarini
Ayu Sulistiarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A Reader, An ENTP, and Movies enjoyer.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permasalahan Isu Nuklir di Asia Timur: Dampak untuk Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

6 Desember 2024   10:49 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Terlepas dari bahaya kecelakaan nuklir, negara-negara Asia Timur cenderung mempertahankan pembangkit listrik tenaga nuklir mereka. Ini adalah poin penting karena hubungan internasional dan sejarah Asia Timur telah membentuk sikap positif terhadap tenaga nuklir. Singkatnya, politisasi sains dan teknologi telah menciptakan situasi yang paradoksal dalam retorika dan bukannya dalam praktik. Pengaruh politik terhadap sains dan teknologi dapat menciptakan kontradiksi dalam diskusi, tetapi kontradiksi ini mungkin tidak muncul dalam penerapan praktisnya. Kasus Korea Selatan dengan jelas menunjukkan bagaimana teknologi nuklir dipandang secara positif dalam kaitannya dengan penjajahan Jepang dan Perang Korea. Peristiwa-peristiwa ini mendorong warga Korea Selatan untuk melihat tenaga nuklir sebagai alat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup nasional. Tenaga nuklir dipandang sebagai harapan baru yang akan mengubah Korea Selatan menjadi negara maju. Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menunjukkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju kepada Korea Selatan. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sains dan teknologi dalam masyarakat Korea Selatan. Di Jepang, energi nuklir telah digambarkan sebagai energi berdaulat yang membantu perekonomian Jepang.

Bencana Fukushima merupakan bukti bahwa negara-negara Asia Timur perlu bekerja sama satu sama lain. Setelah bencana ini, Cina, Korea Selatan, dan Jepang menyelenggarakan Pertemuan Regulator Tertinggi Keselamatan Nuklir Korea-Cina-Jepang (TRM), untuk berbagi informasi tentang masalah keselamatan nuklir utama. Namun, pertemuan ini belum membahas risiko transnasional yang dapat ditimbulkan oleh PLTN di masa depan. Selain itu, pelepasan air Fukushima yang terkontaminasi ke lautan telah menjadi sumber ketegangan di Asia Timur. Pelepasan air Fukushima oleh Jepang menimbulkan kekhawatiran yang sangat beralasan mengenai kontaminasi radioaktif di Samudra Pasifik. Jika perdamaian ingin dipertahankan di Asia Timur, penggunaan tenaga nuklir dan konsekuensinya harus didiskusikan dengan hati-hati di antara negara-negara Asia Timur.

Bibliografi

Conde, T. A.-B., & Barreiro-Pereira, F. (2021). Energy and Emissions Conflicts in a Globalized World: The Asian and BRICS Case Studies. Journal of Humanities, Arts and Social Science, 23-28.

Lee, Y. (2024). Nuclear Issues in East Asia: Implications for Peace and Stability. The Organization for World Peace, 40-45.

Wang, X., & Lo, K. (2023). Energy and Environmental Justice in China: Literature. Journal of Asian Energy Studies, 93-99.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun