Mohon tunggu...
Athiyya Mustainah
Athiyya Mustainah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi: Menggambar, membaca, menulis Kategori bacaan yg disukai: cerpen, novel, topik pilihan kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggunaan Ponsel pada Remaja

30 Januari 2025   17:25 Diperbarui: 30 Januari 2025   17:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zaman sekarang, makin banyak orang yang menggunakan handphone. Handphone digunakan untuk berbagai hal. Bisa untuk mencari tugas, mengetahui informasi terkini, absen, ataupun hanya berbicara dengan teman-temannya.

Pada masa sekarang, banyak orang yang menggunakan media sosial. Pada tahun 2024, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 139 juta orang, atau sekitar 49,9% dari total populasi. Dengan banyak pembagian di dalamnya.

Kebanyakan orang lebih sering menggunakan media sosial seperti yang kita ketahui saat ini. Dengan ponsel dapat memudahkan kegiatan manusia seperti berbicara atau menginformasikan sesuatu. Meskipun begitu, tetap terdapat dampak negatif jika tidak dapat mengontrol penggunaannya dengan baik.

Penggunaan handphone juga banyak berasal dari pelajar atau mahasiswa. Mereka mengerjakan tugas dan mencari informasi terkait tugas melalui handphone. Mencari suatu jawaban menjadi lebih mudah dan cepat.

Meskipun digunakan untuk tugas sekolah, handphone mereka juga digunakan untuk bermain game. Secara tidak langsung handphone dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar anak. Terutama yang sudah ketagihan dalam bermain suatu game.

Pada awalnya, para pelajar hanya mencari materi melalui buku. Mereka jadi rajin dalam membaca. Namun saat datangnya covid-19 ke Indonesia, kebiasaan para pelajar pun mulai berubah.

Setelah keluar ketetapan dari pemerintah untuk belajar dari rumah, para siswa jadi menggunakan sistem daring. Daring ialah sistem belajar dari rumah menggunakan handphone maupun laptop.

Pada awalnya sistem daring memang berjalan dengan baik. Namun lama-kelamaan hal tersebut membawa dampak tersendiri. Para siswa menjadi terikat dengan ponsel mereka dan menjadi malas. Sistem belajar tersebut jadi kurang efisien.

Dikarenakan daring tersebut, para siswa memang tetap diajarkan dengan baik oleh guru. Namun fokus anak menjadi terganggu karena sistem otak mereka menginginkan bermain handphone. Memang tidak semua anak seperti ini, tapi kebanyakan begitu.

Meskipun begitu tetap ada beberapa anak yang benar-benar menggunakan ponsel hanya untuk belajar. Mencari materi dan mengerjakan tugas. Anak-anak seperti ini belum terkontaminasi sifat ponsel yang mudah membuat orang terlena ke dalamnya.

Ada beberapa dampak negatif penggunaan ponsel pada anak. Diantaranya seperti gangguan pelajaran. Hal ini dikarenakan adanya game, pesan teks dan media sosial yang mengganggu konsentrasi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun