Ibu bilang, belajarlah dari lautan yang tampak tak terbatas. Padahal ia ada batasnya.
Bukan ganasnya ombak yang kau tiru, namun bagaimana ia menyembunyikan keganasan dengan memberi ketenangan bagi jiwa-jiwa makhluk yang bernama manusia.
Manusia berumur terbatas namun memiliki keserakahan yang tak terbatas.
Ganasnya ombak rasa tak pernah puasnya sulit ditaklukan.
Jika bahkan lautan pun ia pagari, bagaimana ia lupa untuk memagari keserakahannya?
Negeri yang konon katanya memiliki sila-sila ajaib yang mampu bertahan dalam gempuran zaman, namun ternyata belum mampu menjadi pagar keserakahan bagi jiwa-jiwa rakus.
"Tidak Nak, bukan salah sila-sila" ujar Ibu.
"Salahkanlah jjiwa yang tak mengerti jika suatu saat kesabaran laut juga ada batasnya. Akan ada badai yang akan menenggelamkannya, membuatnya lenyap ditelan keserakahannya sendiri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H