Mohon tunggu...
Ayu SittaDamayanti
Ayu SittaDamayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu rumah tangga jebolan ilmu hukum, pecinta sastra dan parenting

Ibu rumah tangga dan dunianya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Gerbong KRL Melepas Senja

30 Juli 2024   17:01 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu tapi tak selamanya, daya tampungku hanya bagi para jawara pelari ulung.

Siapa cepat dia dapat menikmati ragaku yang bermandi cahaya jingga 

Wajah-wajah letih menghiasi ragaku yang mereka sebut gerbong.

Seketika mereka hanyut dalam keheningan di tengah keramaian ragaku.

Terlelap dalam laju perjalanan, tenggelam dalam gadget, larut dalam obrolan keluh kesah hari berat, tawa muncul dari obrolan receh. 

Lajuku menyusuri rel berpayung langit yang perlahan mulai redup.

Berhenti di setiap stasiun melepas hiasan jiwa kelelahan untuk melanjutkan kehidupan.

Langit semakin redup, senja perlahan pamit. Seruan menghadap Sang Pencipta mulai menggema. Pertanda satu hari berlalu lagi. Gerbongku masih menuju stasiun terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun