Mohon tunggu...
Ayu SittaDamayanti
Ayu SittaDamayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu rumah tangga jebolan ilmu hukum, pecinta sastra dan parenting

Ibu rumah tangga dan dunianya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menakar Pancasila dalam Jiwa

31 Mei 2024   14:40 Diperbarui: 31 Mei 2024   14:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guna mengenang momen bersejarah ketika Bung Karno pertama kali mengemukakan konsep dasar negara yang kemudian dikenal sebagai pancasila. Maka setiap 1 Juni, Indonesia memperingati hari lahir pancasila. Hari lahir pancasila bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga momentum reflektif untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan dan memperkokoh persatuan.

Hari lahir pancasila bermula dari sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, dibahas dasar negara yang akan menjadi pijakan bagi Indonesia merdeka. Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidatonya yang berisi gagasan tentang lima prinsip dasar negara yang kemudian disebut Pancasila.

Pasca kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, rumusan pancasila yang tertuang dalam Piagam Jakarta mengalami sedikit perubahan pada sila pertama. Perubahan ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan menghormati keberagaman agama yang ada di Indonesia. Pada akhirnya, rumusan final pancasila tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Hari lahir pancasila memberikan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Kelima sila pancasila mengandung prinsip-prinsip moral dan etika yang menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini menegaskan tentang pentingnya spiritualitas dan toleransi antar umat beragama.
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila kedua ini menegaskan tentang  menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keadilan sosial.
  3. Persatuan Indonesia, sila ketiga menegaskan tentang mengutamakan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman bangsa.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, adapun sila keempat ini  menekankan pentingnya demokrasi dan musyawarah.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sedangkan untuk sila kelima ini, menekankan untuk  mendorong terciptanya kesejahteraan yang merata.

Kelima prinsip dasar tersebut tidak hanya menjadi fondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi idealnya juga mampu menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam jiwa setiap warga negara. Menakar pancasila dalam jiwa berarti mengukur sejauh mana nilai-nilai pancasila telah tertanam dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas pentingnya pancasila, cara-cara menakar keberadaannya dalam jiwa masyarakat, serta tantangan dan upaya untuk memperkuat penerapannya.

Pentingnya Pancasila dalam Jiwa Bangsa

- Sebagai perekat kehidupan berbangsa dan bernegara

Pancasila berperan sebagai perekat yang menyatukan berbagai elemen masyarakat Indonesia yang majemuk. Di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, pancasila memberikan landasan yang kuat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

- Sebagai panduan moral dan etika

Setiap sila pancasila terkandung nilai-nilai moral dan etika yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini mendorong perilaku yang berketuhanan, berkemanusiaan, adil, beradab, demokratis, dan berkeadilan sosial.

- Sebagai dasar pembangunan nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun