Mohon tunggu...
Ayu SittaDamayanti
Ayu SittaDamayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin jadi manusia baik

_Berbagi Memori dalam Tulisan _

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput

15 Februari 2022   23:06 Diperbarui: 15 Februari 2022   23:20 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak indah namun tetap menawan
Hijau di halaman
Kuat meski terpinggirkan
Ringkih namun mampu bertahan

Musim berganti, tak goyah berdiri
Badai menerpa, tetap menari
Kemarau menyapa, menua sendiri
Terbakar api, lenyap menyendiri
Bukan mati, hanya menyembunyikan diri

Sembunyi?
Ya, sambil bernyanyi
Menunggu nyali
Tunggu aku kembali

Akulah rumput

Bukan atribut

Apalagi badut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun