Karyawan dengan kompetensi dan daya lenting tinggi dalam menghadapi tantangan di lapangan adalah idaman banyak organisasi atau perusahaan. Sedangkan individu yang dikatakan menjadi "beban" sebuah organisasi ketika ia tidak mampu melakukan tugas tambahan di luar area tanggung jawabnya yang biasa. Ia hanya berjalan lurus tanpa kontribusi lebih bagi tempat ia mendedikasikan dirinya tersebut.
Tanpa kita sadari, organisasi cenderung mempertahankan mereka yang menunjukkan minat aktif untuk belajar lebih dari zona nyamannya dan siap menerima tantangan demi kemajuan dan pengembangan dirinya seperti menghadiri pelatihan, seminar, atau lokakarya yang relevan dengan tugasnya untuk meningkatkan pengetahuan dan memperoleh keterampilan tambahan.
Individu yang mengurung dirinya dari perkembangan zaman, pengetahuan, dan teknologi tentu akan berbeda menyikapi sebuah persoalan jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki daya juang dan minat belajar sepanjang hayat.
Dalam artikel kali ini, penulis bermaksud mengajak para pembaca untuk bergerak aktif melakukan perubahan-perubahan diri dan keluar dari zona nyaman bukan menghindari tantangan karena malas menantang diri untuk tumbuh lebih tangguh daripada hari ini.
Sebagai seorang pembelajar aktif, kita perlu banyak membaca dan bersikap open minded terhadap masukan, informasi, bahkan kritikan ketika mempelajari hal baru. Gradasi pengetahuan dan kemampuan kita tentu akan menjadi nilai jual bagi diri sendiri maupun organisasi tempat kita bekerja.
Pengembangan diri memainkan peran yang sangat penting untuk pengembangan karir seseorang. Individu dengan kontribusi tidak hanya di bidang keahliannya tetapi juga mampu menerima tantangan dalam bidang lain, pasti akan mendapatkan obat jerih yang setimpal dengan hal itu. Kesempatan berkarya di luar jam kerja organisasi pun terbuka lebar karena publik mengenal kita sebagai seseorang yang  berkompetensi.
Percayalah, pengembangan diri sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan karir, tetapi juga untuk kelangsungan organisasi tersebut. Persaingan 'pasar' sangat ketat pada saat ini, jika sebuah organisasi tidak memiliki individu pembelajar, maka organisasi tersebut akan kehilangan eksistensinya di lingkungan sosial.
Pengembangan diri menjadikan kita lebih profesional dan percaya diri, dua hal ini sangat penting dalam pertumbuhan karir kita. Kematangan sosial dan emosional seorang individu juga menjadi nilai tambah baginya untuk membangun komunikasi dengan orang lain. Ingatlah selalu bahwa dahulukan adab sebelum ilmu. Keterampilan sosial dan emosional membantu kita agar mampu membangun relasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, serta memiliki empati terhadap orang lain.
Pengembangan diri juga dapat membantu kita menetapkan tujuan dan ekspektasi untuk diri sendiri. Setiap kita tentunya memiliki visi dalam hidup, bukan? Apabila kita tidak memiliki resiliensi di dalam hidup, kita akan tenggelam dan 'punah' bersama visi hidup tersebut. Penting bagi kita untuk menetapkan harapan atau mimpi di masa depan.
Bangkitlah hari ini untuk keluar dari zona nyaman. Mulailah melakukan perbaikan dan peningkatan kompetensi diri. Jangan pernah merasa cukup dalam belajar dan memperbaharui kemampuan. Percayalah, bahwa masih ada banyak hal di bawah langit Allah Swt. ini yang belum kita ketahui dan perlu kita temukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H