Mohon tunggu...
Ayu Setia Ningsih
Ayu Setia Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Batam-Indonesia

Teacher- Mother-Entrepreneur-Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seni Menikmati Masalah Kehidupan

4 Januari 2022   09:40 Diperbarui: 4 Januari 2022   09:43 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika memungkinkan ada satu hal yang membuatku tidak bersyukur hari ini, aku sudah memiliki lebih dari seribu alasan untuk lebih bersyukur. Jika memungkinkan ada satu hal yang membuatku bersedih hari ini, aku sudah memiliki lebih dari seribu alasan untuk lebih berbahagia. Jika memungkinkan ada satu hal yang membuatku berhenti berjuang hari ini, aku sudah memiliki lebih dari seribu alasan untuk bertahan dan terus melangkah."

Sudut pandang dalam melihat sebuah masalah sangat menentukan bagaimana kita berpikir dan membuat keputusan. Renungkan bahwa kita lebih besar dari masalah kecil yang kita hadapi hari ini. Masalah yang hadir akan menjadi terasa sangat kecil jika kita percaya bahwa Allah Swt. adalah Sang Mahabesar. Allah Swt. telah menjanjikan bahwa kesulitan yang ditimpakan hari ini tidak akan melebihi batas kekuatan yang kita miliki.

Masalah yang kamu hadapi sudah disesuaikan dengan kemampuanmu dan Allah percayakan itu padamu. Aku, dia, atau mereka tidak akan mampu menghadapi masalahmu. Kamu adalah orang yang kuat dan masalah itu adalah hal kecil lagi lemah. Kamu adalah satu---satunya yang dengan izin Allah Swt. bisa menyelesaikan masalah itu nantinya.

Berproses. Setiap manusia melalui tahapan berproses dalam hidupnya. Rintangan demi rintangan untuk berjuang di jalan Allah dan mendapatkan keridaan-Nya. Bertawakal kepada Alllah Swt. adalah kunci kebahagiaan yang hakiki dalam menapaki kehidupan ini. Tidak ada tempat mengadu yang paling nyaman dan aman selain kepada-Nya. Allah Swt. selalu menantikan penuh cinta agar kita selalu dekat dengan-Nya bagaimana pun keadaan yang kita jalani.

Kembali lagi mengenai masalah kehidupan, ia adalah hal yang menjadi tolak ukur berprosesnya seorang hamba. Belajar dari masalah di masa lalu adalah cara terbaik untuk bertahan dan membuka pikiran kita, mendewasakan cara berpikir hingga akhirnya kita dapat lulus dari ujian yang dihadapi hari ini. Sekali lagi, jangan lepaskan Allah Swt. dalam pengambilan setiap keputusan ujian hidup ini.

Selanjutnya, bagaimana cara kita menghadapi masalah pun lambat laun akan membentuk kepribadian kita pula. James Allen dalam bukunya Apa yang Dipikirkan Manusia,
Perhatikan pikiran-pikiran Anda, sebab ia akan berubah menjadi kata-kata.
Perhatikan kata-kata Anda, sebab ia akan berubah menjadi perbuatan-perbuatan.
Perhatikanlah perbuatan-perbuatan Anda, sebab ia akan berubah menjadi kebiasaan-kebiasaan.
Perhatikanlah kebiasaan-kebiasaan Anda, sebab ia akan berubah menjadi kepribadian-kepribadian.
Perhatikanlah kepribadian Anda, sebab ia akan menentukan hasil akhir Anda.

Dengan demikian, berpikir akan memengaruhi segala aspek tubuh hingga realita hidup kita. Petiklah pelajaran yang berharga dari setiap masalah pada masa lalu untuk menjadikannya bekal pengambilan keputusan di masa depan.

Sebagai makhluk sosial, kita memang membutuhkan lingkaran pertemanan yang mampu mendukung dalam segala kemungkinan terburuk hidup ini. Pastikan kita telah memiliki pendukung dan penasehat di saat kita sedang tidak baik-baik saja. Namun, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab terhadap masalah kita selain diri kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun