Delapan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan enam mahasiswa Universitas Djuanda Bogor ditempatkan di Satit Phatnawitya School Yala, Thailand, untuk menjalankan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Delapan anggota kelompok KKM asal UIN Malang tersebut terdiri dari Alaikin Nabilah, Aliza Nur Muhammad, A. Nahdiyatul Ummah, Delvin Pratama, Nabila Listyaningrum Putri Soenarso, Nirmala Sari, Yessita Amanda Putri & Zakiah Muftie Daradjah. Sedangkan anggota kelompok KKM asal Uiversitas Djuanda Bogor beranggotakan Imam Kurniawan, Imron Sadewa, Ade Raihan, M. Deni Ruhiyat, Annas Muzakkir, Adryan Novanda.
Tidak hanya sekedar menjalankan tugas-tugas KKMnya, mereka juga mendapatkan tantangan dari Kepala Sekolah Satit Phatnawitya School Yala untuk menuangkan ide-idenya melalui seni kreativitas Mural Art pada tembok sekolah tersebut. Melalui tantangan itu, mahasiswa-mahasiswa merasa antusias dalam menumpahkan segala isi yang ada di dalam kepalanya. Bukan sekedar menggambar saja, akan tetapi disetiap goresannya memiliki arti atau makna yang disisipkan oleh mereka. Seperti menonjolkan ikon-ikon yang ada pada masing-masing kampus, dan juga ikon yang ada di Indonesia khususnya di kota Malang dan Bogor.
Salah satu mahasiswa KKM Internasional UIN Malang memberikan penegasan mengenai Colaboration Mural art pada tembok Satit, ia mengatakan "Untuk yang Kolaborasi itu sendiri kami memberikan warna hijau untuk mewakili simbol kampus, yaitu UIN Malang tercinta dan warna Kuning untuk mewakili warna simbol kampus Universitas Djuanda. Kemudian beberapa lukisan yang ada di sana menggambarkan beberapa ikon yang ada di kota Malang & Bogor, seperti wayang yang berasal dari Jawa, mie Gacoan dengan ownernya yang merupakan asli orang Malang, dan adapun ikon wisata alam dari Malang seperti coban, sungai, dan gunung. Kemudian puncak Bogor yang terletak di daerah Bogor".
Disambung dengan harapan dari mahasiswa perwakilan Universitas Djuanda Bogor "Mengenai mural art sendiri berisikan gambar-gambar yang terkait dengan ikon dan hal-hal yang menarik di Indonesia, harapan saya dapat memperkenalkan Indonesia secara sederhana melalui mural art yang dapat dilihat oleh siapa saja, terutama pengguna jalan dekat dengan tembok yang telah dilukis tersebut. Selain itu tembok yang di cat dengan warna yang polos saja dengan ditambahkan dengan mural art tentunya dapat menjadi hiasan yang elok dipandang dan menjadi salah satu keunikan tembok sekolah".
Dengan adanya hasil karya dari Mahasiswa Indonesia ini diharapkan supaya menjadi motivasi bagi siswa-siswi Satit Phatnawitya untuk selalu berkarya dan tidak pernah takut untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya. Tidak hanya itu, tentunya karya yang dituangkan oleh mahasiswa dari dua universitas tersebut dapat menjadi sebuah kenang-kenangan bagi sekolah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H