Demokrasi bukan lagi hal yang asing bagi negara kita, demokrasi merupakan sistem politik negara Indonesia yang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Konsep dasar demokrasi sendiri secara umum ialah dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat yang dimana setiap orang memiliki hak dan kebebasan dalam berpendapat dan kebebasan dalam mengeluarkan suara akan tetapi pada kenyataannya demokrasi saat ini yang terjadi di Indonesia sangatlah lemah dikarenakan adanya golongan-golongan elit politik yang berkuasa atas kekuasaan material sehingga dengan mudah bagi mereka menguasai politik bahkan menghilangkan Citra dan etika demokrasi saat ini.Â
Menurut Rocky gerung salah seorang pendiri setara institute dan fellow pada pendidikan demokrasi menjelaskan mengenai etika demokrasi yaitu konsep etik dalam penyelenggaraan demokrasi yang Rocky Gerung gagas berdasarkan pada adanya kesetaraan hak dan kebebasan warga negara. Sebab prinsip primer dari demokrasi adalah keutamaan warga negara dalam setiap agenda bernegara. Tujuan demokrasi adalah yang mengutamakan kedaulatan rakyat di atas kedaulatan yang lain. Menurut Rocky Gerung juga, dalam demokrasi, status ontologi warga negara lebih tinggi dari keanggotaan partai politik. Tidak ada warga negara berarti tidak ada demokrasi, tetapi politik dapat terlaksana tanpa partai politik.
(http://nalarpolitik.com/2020).
yang secara sederhana bisa di artikan bahwa etika politik adalah sebuah pondasi bagi demokrasi untuk mempertahankan nilai kredibilitas dan kepercayaan publik itu sendiri.
akan tetapi pada kenyataanya di Indonesia saat ini etika politik seakan hilang tergerus perkembangan zaman.misalnya pada pasangan gubernur / wakil gubernur setelah adanya pemilihan mereka saling mengalahkan dan mengatur strategi yang licik untuk pilkada berikutnya.
selain itu hilangnya etika politik pada sistem demokrasi di indonesia juga berdampak pada kepercayaan publik terhadap pemilu yang di laksanakan,karena banyaknya kecurangan dan adanya politik uang yang juga ikut memodifikasi demokrasi,tak lain hal tersebut disebabkan karena adanya oknum elit politik yang berkuasa atas pengolahan sistem demokrasi dikarenakan dukungan material yang dimiliki.
Akan tetapi hal inilah yang terjadi di Indonesia saat ini,banyak kaum elit politik yang menyadari akan makna kebebasan demokrasi akan tetapi menghilangkan etika demokrasi didalamnya dimana mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi saat pemilu dari pada mementingkan kepentingan rakyat.dimana yang seharusnya etika demokrasi digunakan untuk melayani rakyat pada kenyataanya demokrasi digunakan untuk menindas rakyat tanpa menyadari akan adanya dampak buruk yang terjadi bagi suatu bangsa itu sendiri.
bahkan hingga saat ini para kaum elit politik semakin membabi buta terhadap demokrasi Indonesia dengan alih alih menyuarakan kedaulatan berada di tangan rakyat namun pada nyatanya hanya menjadi konsumsi bagi kaum elit itu sendiri tak lain hanya di gunakan untuk mensejahterakan kaum elit semata sedangkan rakyat berada pada ketidakadilan dan kemiskinan.
Oleh sebab itu harus secepatnya untuk mengusir dan membasmi tuntas para kaum elit politik agar citra dan etika demokrasi segera kembali sebagaimana mestinya,akan tetapi tidak semudah membalikan telapak tangan,adanya politik uang dan kegiatan gratifikasi membuat orang orang terkhusus pemerintahan menjadi buta dan adanya persekongkolan antara kaum elit dengan pemerintahan itu sendiri.
Namun hal tersebut seharusnya bisa teratasi dimana mengingat bahwa negara Indonesia pemegang kedaulatan tertinggi adalah rakyat maka rakyat ada hak untuk meruntuhkan tindakan tersebut,komponen rakyat yang bisa di andalkam untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia adalah para mahasiswa,bahwasanya mahasiswa dapat memberikan pengaruh terhadap demonratisasi.Selain itu harus adanya modal pengetahuan,berfikir kritis,serta mampu merangcang strategi serta gerakan gerakan perlawanan terhadap elit politik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI