Mohon tunggu...
Ayu Sekar Nilamsari
Ayu Sekar Nilamsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia yang menyukai dunia menulis dan fotografi. Menulis berdasarkan pengalaman yang disusun rapi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menilik De Javasche Bank, Bangunan Kolonial Era Belanda

20 Desember 2023   20:34 Diperbarui: 20 Desember 2023   22:14 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: autorin.com (@idacreative)

De Javasche Bank didirikan pada 14 September 1829 di Surabaya. Bangunan yang berada di Jalan Garuda No. 1, Kec. Krembangan, Surabaya ini dulunya merupakan bank swasta milik Belanda. Bangunan ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank di Surabaya pada era Hindia-Belanda. Tujuan didirikannya gedung ini adalah untuk membantu permasalahan perekonomian kolonial Hindia-Belanda yang memburuk setelah bangkrutnya VOC.

Pada 1910,  bangunan asli dihancurkan dan dibangun kembali dengan luas 1.000 meter persegi. Dirancang oleh arsitek terkemuka bernama N.V Architevten-ingenieurbureau Hulswit en Fermont te Weltevreden en Ed dengan konsep neo-Renaissance. Pada periode tahun 1910 hingga 1973, terjadi beberapa perubahan elemen bentuk dan interior (bentuk, material, fungsi, teknologi, keaslian bangunan) ke periode tahun 1829 atau 1910. Perubahan interior sebagian menggunakan bahan baru seperti kaca dan profil aluminium pada bagian pelayanan bank.

Bangunan berkelir putih ini memiliki keunikan di setiap sudutnya, mulai dari ukiran khas Jepara di setiap pilarnya, pintu baja dengan berat 13 ton, lantai teraso, pintu putar, skylight kaca berwarna, hingga kamera pengintai yang berbentuk kaca datar.

Interior (Foto: Dokumentasi Pribadi) 
Interior (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Pada 1951, De Javasche Bank dinasionalisasi oleh pemerintah dan menjadi kantor Bank Indonesia cabang Surabaya pada tahun 1953 hingga 1972. Kemudian, kantor Bank Indonesia dipindah di Jalan Pahlawan No. 105, yang hingga saat ini masih digunakan sebagai kantor Bank Indonesia cabang Surabaya.

Setelah direstorasi, gedung ini difungsikan sebagai museum dan ditetapkan sebagai cagar budaya pada 27 Januari 2012. Bangunan tiga lantai ini menyimpan koleksi dan sejarah perbankan di Indonesia, mulai dari mata uang kuno, peralatan perbankan tempo dulu, hingga emas seberat 60 ton yang setara dengan 6 milliar rupiah.

Replika Emas (Foto: Dokumentasi Pribadi) 
Replika Emas (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Selain dapat mempelajari sejarah perbankan di Indonesia, kalian juga bisa menikmati keindahan setiap sudut bangunan kolonial ini dengan berswafoto ala vintage.

Jam Operasional:
Selasa s/d Minggu: 08.00-16.00 WIB (Gratis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun