Mohon tunggu...
ayusahira ramadhani
ayusahira ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University

Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wabah Virus Covid-19 yang Melanda Indonnesia

15 Juli 2021   14:20 Diperbarui: 15 Juli 2021   14:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah jumlah penderitanya. Terhitung sejak diumumkannya wabah Covid-19 sebagai pandemi dan diberlakukannya protokol kesehatan yang berimbas pada pengurangan aktivitas kontak fisik secara langsung. Mulai dua orang yang terinfeksi di Indonesia, sampai sekarang sudah mencapai 2,23 juta lebih kasus orang yang terinfeksi. Menurut JHU CSSE COVID-19 DATA dan Our World in Data, dari 2,23 juta lebih orang yang terinfeksi tercatat 1,9 juta lebih pasien yang sembuh.

Dari banyaknya jumlah pasien yang sembuh, pasien yang meninggal karena virus menyeramkan ini juga sama banyaknya. Tercatat sudah 59,534 ribu lebih kematian karena kasus Covid-19. Wabah penyakit Covid-19 memang sesuatu yang menakutkan. Selain karena wabah itu sendiri mematikan, permasalahan yang timbul adalah kecemasan berlebih dari orang-orang yang terkena dampak Covid-19 tersebut. Tidak hanya banyaknya kasus kematian namun, penambahan kasus perhari pun sangat banyak sampai 10 ribu kasus.

Tidak hanya di Indonesia, virus ini sudah menghantui seluruh dunia, tidak hanya satu benua hampir semua benua sudah dilanda kasus ini. Namun, perbedaannya dengan di Indonesia adalah penanganan kasus mereka cepat sehingga pandemi Covid-19 tidak berlangsung lama. Masyarakat merasa tidak diberi kepastian akan banyak hal, salah satunya pandemi yang tak kunjung usai. Ada saja kasus yang meningkat tiap harinya sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Jumlah masyarakat Indonesia yang mengalami kelaparan tingkat krisis mencapai 270 juta pada 2020 sebagai akibat dari pandemi virus corona (CNN Indonesia, 2020). Selama pandemi masyarakat terpaksa berdiam diri dirumah saja. Adapun cara pemerintah melakukan upaya lockdown agar warga tidak bepergian ke luar rumah untuk memutus mata rantai Covid-19. Hal ini berdampak pada banyaknya jumlah orang yang menggunakan media sosial untuk menghabiskan waktu dirumah.

Data-data dari 170 industri di lebih dari 50 negara, April lalu melaporkan konsumsi media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram naik hingga 44 persen. Kumpulan berita dapat diakses bagi setiap kalangan baik dari masyarakat kecil hingga dewasa. Covid-19 memberikan pengaruh positif dan negatif. Salah satunya bagi masyarakat yang tidak mudah terpengaruh oleh berita yang ada, mereka dapat memfilter beritanya dahulu dan mencari kebenaran yang ada. Namun, realitanya masyarakat tidak menyaring informasi dahulu dan menelan mentah-mentah berita yang ada. Sehingga masyarakat mudah terprovokasi tanpa mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

Masyarakat umum kini telah ditakuti oleh berita hoax diluar sana yang menyebabkan kecemasan yang tinggi sehingga imun mereka menurun drastis. Untuk itu perlunya edukasi langsung yang disampaikan pemerintah kepada masyarakat, untuk selalu menyaring berita yang ada, agar tidak adanya kesimpangsiuran yang terjadi. Masyarakat dapat mendengarkan dan mengetahui klarifikasi dari pemerintah maupun tenaga kesehatan yang terkait untuk menjelaskan fakta sebenarnya agar masyarakat tidak lagi merasa cemas dan terlena dengan hoax yang ada. Imun yang rendah akan sangat mudah diserang oleh virus.

Tingginya angka penyebaran virus Covid-19 di Indonesia membuat kita terikat dalam pandemi ini. Protokol kesehatan perlu diperhatikan karena menjadi peranan penting dalam menjalankan aktivitas diluar sana. Kementerian Kesehatan telah menjelaskan secara terperinci protokol kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jutaan manusia kini merasakan seakan kehidupan terhenti akibat adanya Covid-19. Bahkan tingkat perekonomian di Indonesia pun bisa dikatakan buruk sebab aktivitas yang selalu dibatasi.

Pembatasan sosial yang terjadi di lingkungan juga berdampak pada sekolah yang tutup akibat pandemi. Jutaan anak kini hanya melakukan pelajaran online atau daring. Jika ada keperluan keluar rumah maka harus mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menjauhi kerumunan. Masyarakat perlu melindungi diri dari serangan virus mematikan ini. Pemerintah telah melakukan PSBB di daerah zona merah guna mengurangi penularan Covid-19. PSBB juga dapat meningkatkan protokol kesehatan bagi pengendara maupun pejalan kaki.

Kesehatan fisik perlu dijaga agar masyarakat senantiasa sehat, tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mentalpun harus dijaga karena merupakan benteng dari pertahanan diri untuk terhindar dari virus corona. Krisis kesehatan dan krisis ekonomi akan berlanjut terus-terusan tergantung seberapa lama virus ini di negara kita. Untuk itu perlunya menjaga sistem imun tubuh yang lemah dengan berjemur dan makan vitamin yang cukup. Dalam menjalankan kehidupan di masa pandemi kita harus tenang, tetapi juga harus waspada dalam menyikapi virus menular ini.

Covid-19 sebenarnya sangat jarang untuk berevolusi dan menyebarkan virus maupun menginfeksi manusia dari satu individu ke individu lainnya. Namun, penyebaran wabah virus Covid-19 di China telah menjadi bukti bahwa virus ini dapat menyebar dari hewan bahkan ke manusia. Virus ini juga beredar dari beberapa hewan, seperti kalelawar, unta, dan kucing. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat Indonesia agar mengedepankan solidaritas, supaya bisa memutus mata rantai Covid-19 dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun