Mohon tunggu...
Ayu SabrinaBarokah
Ayu SabrinaBarokah Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen Journalist

Perempuan yang mencoba berdaya melalui karya tulis digital, dengan keyakinan Learning by doing.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Meski Kagum pada Musik Korea, Kpopers Gamblang Cerminkan Pancasilais

4 Juli 2023   20:27 Diperbarui: 4 Juli 2023   20:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antusiasme masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap budaya Korea Selatan, berhasil mendapat predikat sebagai negara dengan penggemar KPop terbanyak di dunia. Tidak heran, KPopers sering dianggap tidak cinta produk Indonesia, bahkan dicap tidak nasionalis dan pancasialis. Padahal, banyak hal yang dilakukan mereka mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Korean Pop (KPop) tengah menguasai industri musik di seluruh dunia, hal ini tercermin dari keberhasilan sejumlah grup asal negeri gingseng itu, puncaki tangga lagu seperti Billboard. Bahkan, grup musik seperti BTS dan Blackpink dapat dengan mudah menyapa penggemar mereka di seluruh dunia lewat konser yang bayarannya fantastis.

Jika ditilik lebih jauh, budaya populer sepertik KPop dimunculkan untuk mereduksi pertentangan kelas, atau dengan kata lain agar pertentangan kelas yang terjadi tidak lagi tampak begitu keras. Contohnya adalah, kelas pekerja yang saat ini sudah dapat mengenakan merk pakaian dan sepatu yang sama layaknya majikan. Bahkan, dapat dengan mudah mengakses sarana hiburan seperti, konser musik, bioskop, termasuk mengagumi budaya populer milik negara asing.

"Fanatik" dan "tidak cinta produk dalam negeri" adalah contoh stereotip yang sering diterima para penggemar KPop atau Kpopers. Tetapi, dalam beberapa kesempatan mereka justru miliki kekuatan kolektif untuk mengdongrak sebuah isu, tidak hanya tentang korea tetapi juga sosial politik hingga masalah lingkungan.

Pada tahun 2020, berdasarkan unggahan Reuters yang mencatat bahwa organisasi Black Lives Matter mendapatkan donasi sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp14 Miliar dari BTS dan label musiknya, Big Hit Music, lewat kampanye online.

Kampanye di bawah tagar #MatchAMillion dilakukan ARMY (Adorable Representative M.C for Youth, atau panggilan penggemar BTS) untuk mengikuti jejak BTS yang menyumbang untuk organisasi pembela HAM tersebut. ARMY berhasil mencapai angka yang sama dengan BTS dalam kurun waktu 25 jam saja.

Di Indonesia, ARMY Indonesia juga telah menggalang dana untuk korban tragedi sepakbola Kanjuruhan. Dilansir dari kompas.com, mereka telah menyumbang lebih dari Rp440 juta lewat media sosial Twitter BTS_ArmyHelpCenter Indonesian_ @BTS_AHC_IDN dan memanfaatkan jaringan fanbase ARMY seluruh Indonesia.

Kpopers Bicara Isu Sosial Politik 

Para Kpopers ini juga beberapa kali ikut serta dengan isu yang ada di masyarakat. Misalnya di sektor lingkungan, Jaeminnesia (sebutan penggemar Jaemin NCT Dream) melakukan adopsi orang utan atas nama sang idola lewat BOS Foundation. Jaemin stan ini juga pernah mengadopsi terumbu karang dan penanaman pohon untuk merayakan peringatan Jaemin debut sebagai personil NCT Dream.

Masih dalam isu lingkungan, para Kpopers juga mengenal dan tergabung dalam komunitas Kpop4planet yang mendukung pelestarian alam dan lingkungan. Terbaru, di tahun 2023 komunitas yang terdiri dari berbagai fandom Kpop ini menentang Hyundai untuk mundur dari proyek PLTU di Kalimantan Utara. 

Aksi ini dilakukan Kpop4planet khususnya ARMY sebagai bentuk protes sebab BTS (Brand Ambassador Hyundai) merupakan pecinta lingkungan. Mereka tidak ingin idolanya menjadi BA dari perusahaan yang menggunakan kendaraan tidak ramah lingkungan. Untuk itu, Kpop4planet melakukan aksi di jalanan sekaligus di media sosial, untuk menuntut Hyundai menghentikan kerjasama tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun