Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kecurangan Roro Jonggrang

7 Agustus 2014   08:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangkuban Perahu adalah tempat Bandung Bondowoso menyatakan cintanya kepada Roro Jonggrang. Ia meminta putri yang kecantikannya begitu masif dan terstruktur itu agar bersedia menjadi istrinya.

Sayang seribu sayang, cintanya tak dikenan Roro Jonggrang. Namun, sang putri yang memegang teguh kesantunan itu tak langsung menolak cinta Bandung Bondowoso, melainkan melakukan penolakan cinta secara sistematis dengan memintanya membuatkan seribu candi dalam semalam sebagai syarat pernikahan. Sebuah syarat yang mustahil dipenuhi. Roro Jonggrang ingin Bandung Bondowoso mundur teratur tanpa harus ia tolak lamarannya.

Akan tetapi Roro Jonggrang tidak pernah menyangka, bahwa ternyata Bandung Bondowoso memiliki puluhan ribu relawan yang siap membantunya menyelesaikan proyek seribu candi tersebut. Dalam setengah malam, Bandung Bondowoso dan tim telah menyelesaikan separuh lebih sedikit dari apa yang ia syaratkan.

Roro Jonggrang pun berpikir kencang. Ia tak mau dinikahi Bandung Bondowoso. Baginya, Bandung itu seperti kakak saja, tidak lebih. Ia pun membangunkan ayam jantan yang sedang tertidur dengan menyalakan banyak sekali obor. si ayam pun terbangun, dan karena mengira sudah pagi, ia berkokok kencang sekali.

Sementara itu di lokasi proyek seribu candi, Bandung dan timnya sudah hampir menyelesaikan pekerjaan mereka ketika terdengar kokok ayam. Para relawan pun buru-buru meminta bayaran dan pergi ke proyek-proyek lain yang membutuhkan bantuan mereka.

Bandung terkulai lemas. Ia pun pasrah dan memutuskan untuk legowo tidak jadi menikahi Roro Jonggrang. Tetapi, ke-legowo-an itu tidak berlangsung lama. Bandung kemudian menyadari, bahwa ia telah dicurangi.

Bandung Bondowoso yang merasa tersakiti oleh Roro Jonggrang lalu menjadikannya sebagai patung ke-1000 dan mengasingkan diri ke Korea Utara. Meski demikian, rasa cintanya kepada Roro Jonggrang tak pernah padam.

Di Korea Utara, Bandung Bondowoso menikahi putri bangsawan dan menghabiskan sisa hidupnya. Sebagai tanda cintanya kepada Roro Jonggrang, ia menyematkan "Jong" ke dalam nama keturunannya. "Jong" untuk "Jonggrang".

Beberapa generasi setelahnya, keturunan Bandung Bondowoso menjadi pimpinan tertinggi di Korea Utara. Seperti almarhum ayahnya, pemimpin baru Korea Utara itu masih memakai "Jong" di dalam namanya. Ia menjadi pemimpin karismatik yang sangat dicintai rakyatnya. Buktinya, dalam pemilihan umum yang digelarnya dan kebetulan tanpa pesaing beberapa waktu lalu, ia menang mutlak 100 persen.

Demikianlah kisah cinta bertepuk sebelah tangan Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang pujaan hatinya. Berawal dari Tangkuban Perahu dan berakhir di Korea Utara....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun