Kompasiana wajah baru kini makin menarik, terutama dengan transparansi standar Headlines dan adanya dua ikon kecil di bawah tiap tulisan, yakni penunjuk berapa banyak tulisan tersebut telah di-share di Twitter dan Facebook.
Pertama kali bergabung dengan Kompasiana, aku tak punya target sama sekali untuk tulisanku agar jadi Headline. Yang penting ada yang menanggapi, itu sudah cukup. Bahkan ketika tulisanku ada yang jadi Headline pun, aku tak ambil pusing. Kemudian, setelah mulai tahu seluk beluk Kompasiana pada waktu itu, mulailah aku mulai memprediksi tulisan seperti apakah yang dianggap layak masuk Headline, tentunya dengan harapan agar bisa masuk ke sana. Beberapa tulisan berhasil masuk. Banyak yang tidak.
Tapi kemudian, pengalaman dengan tulisan yang berjudul "Mujizat Ikan Teri" mengubah paradigmaku. Baru kali itu, dan hanya kali itu tulisanku diklik lebih dari 700 kali, bahkan mencapai 65 ribu klik. Komentar-komentarnya pun deras mengalir, menandakan bahwa banyak yang benar-benar membacanya dan terinspirasi. Tujuanku berubah ke arah yang berbeda, yakni bagaimana membuat tulisan yang menarik banyak pembaca, kalau bisa menjadi tulisan Terpopuler, tanpa harus mengorbankan mutu tulisan. Tak semua tulisan yang masuk Headlines otomatis dibaca oleh banyak orang.
Aku terus menulis. Aku punya program pribadi "satu hari satu tulisan," apapun bentuknya, entah fiksi ataupun non-fiksi. Wajah baru kompasiana sekarang ini membuatku lebih bersemangat menulis, karena aku bisa mengetahui berapa banyak orang yang tak hanya merasakan manfaat tulisanku, namun juga merasa perlu untuk membagikannya kepada orang lain di akun Twitter/Facebook mereka.
O iya, tadinya karena tombol Facebook berupa tombol "like," maka mungkin tidak ada yang mau mengkliknya. Namun--entah sejak kapan--sekarang tombol itu telah berubah menjadi tombol "share," dan tulisanku yang berjudul "Politik Cabe Pak Beye" pun akhirnya ada yang membagikannya di halaman akun Facebook mereka. :)
Semoga semakin banyak yang membaca dan membagikan tulisan-tulisanku. Apakah yang paling diinginkan oleh seorang penulis, kalau bukan pembaca, dan lebih lanjut lagi, pembaca yang menyebarluaskan tulisan-tulisannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H