Mohon tunggu...
Ayu Ritmalina
Ayu Ritmalina Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

moviefreak

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PR Menteri Pertanian, Menciptakan Petani Muda

31 Agustus 2018   23:53 Diperbarui: 1 September 2018   00:06 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pertanian gak menarik anak muda

Pekan ini adalah waktu kelulusan bagi kawan-kawan di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor. Saya bisa tahu hal itu karena baru aja baca berita tentang Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang memberi sambutan di acara wisuda STPP Bogor kemarin.

Kata Menteri Amran Sulaiman, setelah empat tahun belajar, waktunya bagi lulusan STPP untuk turun ke lapangan. Ingat ya, ke lapangan, bukan ke kantoran.

"Jangan cari kerja ke luar negeri atau merasa cukup dengan hanya jadi pegawai, sebaliknya mari kita bangun dan kembangkan pertanian tanah air tercinta, sebagai negara agraris dan subur ini," kata Amran dalam berita yang saya baca sambil makan siang tadi.

Karena harus diakui, dunia pertanian seolah tidak lagi menarik bagi anak muda. Coba perhatikan, seberapa sering kita menemukan petani yang masih muda? Di tempat saya ngantor, ada banyak anak-anak lulusan sebuah institut spesialis pertanian di Jawa Barat. Sampai-sampai kampus mereka kerap dipelesetkan jadi Institut Perbankan Bogor. Hehehe....

Konsekuensi dari minimnya minat generasi muda untuk bertani, adalah tidak terjadinya regenerasi petani. Kalau pertanian terbengkalai, siapa yang in charge untuk memproduksi pangan kita? Masa mau impor terus?

Menurut data dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, jumlah angkatan kerja di sektor pertanian dari tahun ke tahun makin menurun. Pada periode 2010-2017, penurunannya sebesar 1,1 persen per tahun. Pada 2010, setidaknya terdapat 42,8 juta jiwa masyarakat Indonesia yang menggeluti bidang bercocok tanam ini. Namun, per kuartal I 2018, angkanya turun menjadi hanya 38,7 juta jiwa.

Dari profil usia pun, rata-rata petani di Indonesia kini berusia lebih dari 50 tahun dengan minat anak muda menjadi petani sangat minim. Dengan berkurangnya minat di sektor pertanian, maka Indonesia terancam tidak lagi dapat menjadi negara swasembada pangan.

Jangan cuma memberi motivasi saja pak Mentan. Makin berkurangnya petani muda, adalah pekerjaan rumah yang harus anda selesaikan. Bila tidak, maka cita-cita swasembada pangan yang kerap anda omongkan, cuma akan jadi angan-angan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun