Perguruan Tinggi Negeri atau biasanya disingkat PTN memang selalu menjadi target utama untuk setiap siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ada beberapa kelebihan dari PTN, yaitu Sistem pembayaran relatif lebih murah, prospek kerja menjanjikan, menyediakan banyak beasiswa, dan lain sebagainya. Hal itulah yang menjadi dambaan seluruh siswa.
Oleh karena itu, tidak heran setiap tahunnya peminat nya selalu rame dan menjadi titik perhatian untuk kementerian pendidikan dan pengamat pendidikan. Untuk di Indonesia sendiri penstrukturan masuk kampus sudah terbilang cukup bagus.
Berbicara tentang kenaikan peminat PTN, ternyata tidak sebanding lurus dengan banyak kursi yang tersedia di setiap PTN. Apalagi tahun ini Peraturan Presiden memperkecil kursi di PTN, disatu sisi memang benar bahwa dengan ini persaingan akan semakin ketat dan setiap PTN memilih orang-orang terbaik dari setiap peserta. Melihat hal ini tentu siswa yang ingin masuk harus mempersiapkan segala keperluan untuk mencapai kriteria dari setiap kampus. Hal ini perlu diarahkan dan dibimbing sejak dini di sekolah.
Untuk masuk PTN bisa menggunakan beberapa jalur, diantaranya: SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri. Departemen Agama (Depag) juga membuka jalur masuk PTN untuk Kampus Islam Negeri yaitu SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Selain itu, ada juga melalui jalur Bidikmisi dan prestasi.
Setiap siswa disini menunjukkan kelayakan nya diterima di kampus impian dengan jalur ini. Melihat peluang, angka kegagalan masuk PTN dapat dilihat sangat besar dari keberhasilan.
Kegagalan masuk PTN banyak disebabkan karena kriteria yang dicari oleh kampus tidak sesuai. Hal ini karena siswa banyak tidak mengetahui bakat dan minatnya sendiri. Bahkan ada yang lulus PTN tapi tidak mengambil karena keraguannya. Hal ini tentu merugikan siswa-siswa yang tidak lulus. Untuk itu perlu ditemukan solusi dalam hal ini.
Di dalam sekolah yang paling tepat mengatasi masalah ini adalah Guru BK. Guru BK sebagai konselor sekolah yang perannya sangat dibutuhkan dalam menseleksi Perguruan Tinggi sesuai dengan minat dan bakat setiap siswa yang datanya sudah dipegang. Dengan itu, Guru BK dapat mengarahkan siswa untuk terfokus pada 'Fashion' apa yang dimiliki. Dengan adanya ekstrakulikuler di sekolah juga dapat sangat membantu untuk mengetahui hal tersebut.
Guru BK bertugas mengarahkan dan sarana curhat bagi siswa untuk memilih PTN yang dituju. Jika ada ketidakcocokan, perlu dikaji kembali dan mencari titik temu dan akar dari masalah-masalah yang muncul. Hal ini juga perlu kerjasama dengan wali murid demi kebaikan bersama. Begitu seterusnya sehingga siswa bisa mudah menemukan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Nah, baru tau kan guru BK sebegitu pentingnya dalam menseleksi PTN untuk siswa. Bagaimana dengan pendapatmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H