Mohon tunggu...
Laily Wahyu Ramdhani
Laily Wahyu Ramdhani Mohon Tunggu... -

Dream the Impossible~ I am girl who like drawing doddle art & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"How Do You Think About Internet?"

9 April 2018   00:47 Diperbarui: 9 April 2018   01:07 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital ini, menemukan internet adalah suatu hal mudah. Selain itu harga Smartphone dan harga kuota internet semakin terjangkau. Hal itu berbanding lurus dengan pengguna internet menjadi semakin meningkat. Sehingga, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa masyarakat sudah 'melek' terhadap internet saat ini. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh belahan dunia.

Berbicara tentang penggunaan internet di Indonesia, Indonesia merupakan negara yang dengan pengonsumsi internet yang terbilang tinggi di dunia. Ini menunjukkan bahwa kita menerima kemajuan teknologi. Tapi ternyata, kemajuan ini tak lantas bisa membuat masyarakat semakin cerdas.

Jika dulunya melihat berita hanya melalui saluran televisi, kini tinggal membuka internet kita bisa memilih berita atau konten sesuai keinginan. Dalam mencerna dan menanggapi berbagai berita atau konten tersebut, semua orang menjadi memiliki persepsi masing-masing. Sehingga dengan mudah kita temukan perbedaan pendapat satu sama lain. Dan yang paling disayangkan, masyarakat memilih internet sebagai sarana untuk bersilat lidah, saling mencaci, menjatuhkan, mengadu domba, dan hal-hal negatif lainnya hanya untuk mengeluarkan isi hatinya. Pancasila di koar-koar kan, bhinneka tunggal Ika selalu diserukan dalam penyemangat kebangsaan. Hasilnya bagai kembang api, meledak indah diawal saja lalu akhirnya rasa kebangsaan entah hilang kemana.

Banyak orang menyuarakan internet sebagai ladang untuk berbuat kebaikan, bukan sebaliknya. Tapi lebih banyak kita temukan dari post di internet malah menjadi bibit-bibit adu domba antara golongan satu dan yang lainnya. Akibatnya masyarakat kita lebih terfokus pada saling menjatuhkan. Itu sebenarnya yang menyebabkan kita sulit untuk melangkah kedepan. Dan hal tersebut sudah menjadi rahasia kita bersama.

Tidak adil rasanya jika kita melihat internet sebagai sesuatu yang negatif saja, ada banyak manfaat yang kita bisa keruk didalamnya. Ilmu pengetahuan apa saja bisa kita cari dengan hanya menulis kata kunci sesuatu yang kita cari pada kolom 'search'. Juga di dalam media sosial banyak sekali disebarkan konten-konten kebaikan, pelajaran, motivasi, dan sebagainya setiap harinya. Dan tentunya, kita tidak bisa menutup mata akan manfaat besar dari internet.

Dari hal itu, kita tidak lantas menyalahkan ataupun membenarkan internet itu sendiri. Yang perlu kita garis bawahi adalah bagaimana kita sebagai pengguna internet dapat membuat internet itu sesuatu yang positif. Mengunggah pendapat kita di Kompasiana seperti ini juga bukankah satu dari bentuk bagaimana kita menggunakan internet untuk menyalurkan opini-opini dengan cara yang positif. Bukan dengan memaki-maki orang yang kita anggap salah dan men-judge dia dengan segala macam tuduhan.

Internet sekali lagi tergantung perspektif kita sebagai pengguna. Jika kita menggunakan nya untuk hal-hal baik, ia akan menjadi sesuatu yang bermanfaat, begitu juga sebaliknya. Tapi, kita juga tidak lantas menjadi generasi tutorial dengan menggantungkan segalanya pada internet. Masih banyak hal yang perlu kita pelajari di dunia nyata. Dan bimbingan dari tripusat pendidikan juga perlu dalam hal mengawasi hal ini.

Mari kita bersama menggunakan internet dengan hal-hal positif!

-Dari Seorang Mahasiswi yang mencintai Free WiFi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun