Mbah Dayah (79), nenek tua renta yang menghabiskan masa -- masa tua nya di masjid sekitar. Demi menghidupi diri nya yang sebtang kara, ia rela banting tulang setiap hari, membersihkan masjid yang ia tempati. Meskipun sudah ada marbot di masjid, namun mbah dayah tetap bersikeras ingin membantu nya.
"Padahal udah saya bilangin, kalau mbah dayah tidak apa -- apa tinggal di masjid ini tanpa harus membantu saya. Karena saya pun sudah mendapatakan amanah dari ketua DKM." Ucap Marbot masjid tersebut.Â
Sudah belasan tahun, mbah dayah tinggal di masjid ini. Sebelumnya ia dan suami nya sangat terkenal sebagai orang yang dermawan. Setiap hari jum'at, ia dan suami selalu menyediakan nasi bungkus untuk jama'ah sholat jum'at di masjid yang sekarang di tempati oleh mbah dayah ini. Karena mbah dayah dan suami ini tidak dikaruniai seorang anak, mereka sangat menyukai anak -- anak yang ada di sekitar nya. Bahkan mereka pun sering membagi -- bagikan pakaian, uang dan mainan. Namun, semua nya telah berubah karna sang suami telah meninggalkan mbah dayah.Â
Sang suami mengidap penyakit kanker kulit selama 4 tahun, sudah segala cara dilakukan demi kesehatan nya. Akan tetapi Tuhan memiliki kehendak lain, sang suami meninggalkan nya. Tidak dikaruniai buah hati, sang suami meninggalkan nya membuat mbah dayah berteman dengan sepi. Mbah dayah jatuh sakit, karena hati nya sangat tersayat setelah kejadia itu. Selepas kepergian sang suami, saudara, kerabat -- kerabat terdekat bahkan teman -- teman dari sang suami maupun mbah dayah berbondong -- bonding membantu mbah dayah . Mereka mendukung mbah dayah, menyokong kehidupan mbah dayah dengan segala cara. Meskipun mbah dayah adalah salah satu orang terkenal di desa tersebut, ia tidak merasa segan dan menerima apa yang mereka berikan.
 Hari demi hari dijalani oleh mbah dayah, satu persatu saudara ataupun kerabat mbah dayah pun ikut berpergian dikarenakan kesibukkan nya masing -- masing. Hingga ada suatu musibah pun terjadi di rumah mbah dayah. Karena mbah dayah sangat merasa kesepian dan ia pun jatuh sakit, tidak ada alat komunikasi membuat mbah dayah kesulitan berkomunikasi dengan sanak saudara nya.Â
Pada suatu hati, mbah dayah melupakan aktifitas nya yaitu ia sedang merebus ramuan obat herbal untuk pengobatan diri nya sendiri membuat rumah mbah dayah habis dilalap sang jago merah. Keadaan rumah dan barang -- barang yang ada di dalam rumah lenyap begitu saja. Dari situlah dunia mbah dayah berubah 360, mbah dayah merasa putus asa dan bahkan ingin mengakhiri hidup nya. Namun kearena kebaikan dirinya dan sang suami pada saat itu, bantuan demi bantuan selalu dating menyelamati mbah dayah. Akhirnya mbah dayah ditawari untuk tinggal di rumah kecil pinggir masjid dekat rumah nya.Â
 Awalnya mbah dayah tidak ingin, karena takut merepotkan DKM Masjid tersebut, namun dengan segala keikhlasan dan lapang dada nya seorang DKM masjid. Ketua DKM masjid memberikan amanah kepada petugas masjid tersebut atau yang biasa disebut "marbot".Â
"Karena ketika sang suami masih bersama kita, masjid ini selalu dibantu oleh mereka. Hampir setiap hari jum'at mereka menyediakan nasi bungkus untuk jamaah sholat jum'at masjid ini. Mereka pun tidak pernah absen membagi -- bagikan rejeki nya ketika bulan puasa atau idul fitri. Saya merasa berhutang budi kepada sang suami, saya merasa inilah saatnya membalas kebaikan mereka. Membantu menyediakan sandang, pangan mbah dayah di masa -- masa tua nya.Â
Mungkin semuanya tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh sang suami dan dirinya pada masa lampau, namun setidaknya ini semua bisa membantu mbah dayah. Semuanya adalah balasan yang telah mereka lakukan, karena apa yang kita tuai itulah yang kita tanam. Allah SWT pun telah berfirman dalam salah satu surat di Al-Quran yaitu surat Al-Hadid ayat 18 yang artinya "Siapapun yang bersedekah di jalan Allah, baik perempuan maupun laki -- laki dan memberikan bantuan ataupun meminjamkan sesuatu yang baik kepada orang lain dengann niat meminjamkan sesuatu kepada Allah, maka ia akan diberikan pinjaman yang dilipatgandakan dan diberikan ganjaran yang setimpal."
Mbah dayah pun menjadi saksi betapa dahsyatnya keistimewaan memberikan bantuan kepada orang lain. Sedekah dan memberikan kepada orang lain secara ikhlas ini banyak sekali manfaat nya. "Suami saya pernah bilang, "usahakanlah untuk mengeluarkan uang untuk orang lain, Berbaiklah kepada orang lain, karena semua yang kita punya di dunia ini hanyalah sementara. Semuanya milik Allah SWT." Suami saya selalu memerintah saya untuk menyisihkan rejeki untuk dibagikan, beliau suka mengajak saya menuju jalan kebaikan."