Mohon tunggu...
Ayu Rahmawati
Ayu Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perempuan yang punya mimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Bermakna, Meski Sederhana - Fariz Rizaldy

20 Juni 2023   14:24 Diperbarui: 20 Juni 2023   14:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari pagi mulai menampakan diri, mengagah pada langit-langit semesta. Angin sepoi-sepoi menampar halus pada pipi sampai membawa daun jatuh dihadapan kaki yang sudah rentan ini. Pagi-pagi sekali sebelum ayam jago berkokok mata sudah terjaga walaupun kini pandangannya terhadap dunia semakin memudar karena usia, remang- remang yang dilihatnya ketika cahaya pagi belum membumi. Semangat yang tak pernah padam untuk memperjuangkan keadaan yang tidak hanya diam. Setiap hari kakinya mengayuh walaupun tulang dan sendinya semakin hari semakin rapuh, untuk keluarga yang dicintai meski lelah dan berkeluh namun pekerjaan tersebut tatap harus ditempuh. 

Perkembangan zaman kini semakin ricuh dan suasana semakin gaduh. Ada beberapa hal yang berubah dan telah di tinggalkan atau orang lain memilih untuk tidak menggunakan. Seperti pekerjaan yang ditekuni oleh pak Sulaiman ini, pekerjaan transportasi tradisional becak yang kini mulai sepi penumpang, sebab permainan zaman yang semakin canggih sehingga banyak orang memilih untuk mengunakan transportasi yang instan dan efesien seperti ojek online. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi pendapatan. Pekerjaan yang sangat menguras tenaga dengan penghasilan yang tidak seberapa, terkadang menguras pikiran untuk bagaimana menyambung kehidupan kedepannya. Namun pak Sulaiman dengan tekun terus menjalaninya, dengan segala resiko apapun yang akan di hadapinya dengan semangat membara. Meski dihadapkan oleh terik mataharib pada siang hari yang secara alami membakar kulitnya yang telah keriput dan tak seberisi dahulu, terkadang hujan juga tiba-tiba membasahi tubuh tanpa sengaja ketika sedang merajut asa. 

"Rezeki sudah diatur sing gusti Allah, pripun bae keadaane tetep bersyukur lan aja akeh ngeluh. Sebab wong urip ya mengkenen kudu njalani kang wis dadi apa kang ditakdirkan. Gusti allah iku mboten sare, weru sing ndi hambane kang butuh pertolongan lan gusti allah maha penyayang "

Menjalani hidup sesuai dengan alur serta skenario yang telah ditetapkan oleh sang Pencipta, tidak ada hal dimana manusia diuji tidak sesuai dngan porsi dan kemampuannya. Setiap tetes keringat yang terjatuh dan setiap bunyi tulang kaki yang digunakan untuk mengayuh dijadikan sebuah ladang pahala yang akan dibalas setimpal oleh sang kuasa. Dengan hati yang tulus untuk menghidupi keluarga pak Sulaiman tetap menjalankan aktivitas seharinya menjadi tukang becak. Usia pak sulaiman kini adalah 52 yang dimana pada usia yang tak lagi muda telah menjalani profesinya sebagai tukang becak lebih dari duapuluh tahun lamanya. Mungkin asam manis kehidupan telah beliau rasakan dengan segala hal yang telah dan sedang dijalain hidupnya sekarang. Proses dari segala perjalanan yang diberikan tuhan telah diterima dengan lapang dada, yang sampai sekarang walaupun hanya menjalani profesi sebagai tukang becak bapak Sulaiman mampu memenuhi hidup keluarganya. Menjadi suami yang menafkahi istri dan anaknya, serta melakukan kewajibannya sebagai orang tua. 

Seorang yang berprofesi sederhana seperti pak Sulaiman sebagai tukang becak bisa dan mampu membuat kedua anaknya menempuh pendidikan dengan lancar, dan mencukupi segala kebutuhan yang ada didalam keluarganya. Memang kehidupan yang dijalani tidaklah mewah dan megah, namun dengan segala syukur yang telah dipanjatkan. Keuda anaknya sekarang telah menginjak sekolah menengah atas dan diketahui bahwa kedua anak pak Sulaiman ini adalah siswa yang berbakat dan berprestasi di sekolahnya. Berkat perjuangan seorang ayah yang hebat dan doa-doa yang telah dipanjatakan sehingga mempunyai seorang anak yang membanggakan

Dari kisah pak Sulaiman yang menginspirasi ini, kisah hebat seorang lelaki paruh baya dan seorang punggung keluarga serta ayah yang sangat kuat bagi kedua anaknya. Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang dapat kita petik dari kisah bapak Sulaiman ini, salah satunya adalah semangat yang membara di usianya yang tidak lagi muda. Dimana disini kita yang masih memiliki usia muda harus memiliki semangat muda yang membara juga menjadi seseorang yang bekerja keras apapun pekerjaan atau usaha yang sedang kita jalani harus ditekuni dengan secara konsisten. Pribadi pak Sulaiman yang sederhana ini juga patut untuk kita contoh, karena dengan kesederhanaan kita juga mampu menjalani hidup dengan sebagaimana mestinya. Dan sikap bersyukur dengan segala yang telah tuhan berikan terhadap hidup yang kita jalani dengan melalui segala hal dengan semua prosesnya. Memahami makna hidup yang sesungguhnya, tidak selamanya hidup adalah tentang sebuah kemewahan dan kemegahan .

" yo wong harta dunia iku sing duene ya sing kersa gusti allah, urip sederhana lan selalu bersykur mboten njaluk sing pripun- pripun asal sareng keluarga bisa sehat lan bahagia"- ujar pak Sulaiman.

 Tidak ada yang namanya hidup tidak bahagia atau sengsara, karena suatu kebahagian didapatkan atas usaha apa yang telah kita lakukan, dan perbuatan-perbuatan kita selama menginjakan kaki disemesta akan dibalas setimpal. Segala ujian yang kita terima harus dijalani dengan penuh lapang dada. Dan dengan selalalu bersyukurlah apapun pekerjaan dan apapun keadaan yang tengah kita hadapi sekarang akan terasa bukan menjadi sebuah beban, namun merupakan sebuah tantangan yang dimana harus kita hadapi untuk mencapai apa arti bahagia dalam hidup ini. Tetap jalani hidup dengan mengikuti alurnya, terkadang boleh saja kita menyerah dan mengeluh tapi pada akhirnya hidup harus tetap kita jalani dan waktu akan terus berjalan sampai kita menemukan titik akhir yaitu beradanya kita dalam suatu alam yang dinamakan keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun