Mohon tunggu...
ayuputrimaulidia
ayuputrimaulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Saya merupakan pribadi yang memiliki hobi menulis, membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Artikel Opini: Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital, Apakah Penting bagi Setiap Orang?

3 Desember 2024   10:47 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Pada Era Digital"

           

             Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, masyarakat kini dihadapkan pada tantangan baru dalam menjaga kesehatan yakni kesehatan mental. Sebelumnya, kondisi kesehatan fisik lebih sering menjadi perhatian utama bagi setiap orang, namun kini dampak negatif dari perkembangan teknologi digital terhadap kesejahteraan mental semakin terlihat. Kecanduan media sosial, perbandingan sosial yang tidak realistis, dan overload informasi adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi mental banyak orang, terutama generasi muda pada saat ini.

            Media sosial, misalnya, meskipun dapat memberikan dampak positif dalam hal komunikasi dan penyebaran informasi, namun juga membawa sisi gelap yang sulit dihindari bagi setiap orang. Beragam gambar dan video yang tersebar di dunia maya sering kali menciptakan standar kecantikan dan kesuksesan yang tidak realistis. Orang-orang sering kali merasa tertekan untuk tampil sempurna dan mencapai berbagai tujuan hidup sesuai dengan apa yang dipamerkan di berbagai platform media sosial. Hal ini mengarah pada perasaan rendah diri, kecemasan, bahkan depresi, karena kehidupan nyata tidak selalu bisa dicocokkan dengan apa yang dilihat di media sosial.

            Tak hanya itu, kemajuan teknologi saat ini menyebabkan kita terpapar pada berbagai informasi yang terus-menerus. Meskipun informasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan modern saat ini,namun overexposure terhadap informasi baik itu tentang berita dunia, politik, atau tren terkini dapat meningkatkan tingkat stres. Otak kita, yang tidak dilatih untuk menyaring informasi dengan bijak, menjadi lebih rentan terhadap perasaan kewalahan dan cemas akan hal informasi yang beredar. Keinginan untuk terus mengikuti perkembangan berita dengan segala hal sering kali menciptakan ketegangan yang tidak perlu bahkan berlebihan.

           Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kesehatan mental harus menjadi bagian penting bahkan bagian yang tidak terpisahkan dari perhatian masyarakat terhadap kesehatan secara keseluruhan. Berbicara tentang kesehatan mental bukan hanya masalah menghindari stres atau kecemasan, tetapi lebih kepada bagaimana menciptakan ruang bagi diri kita untuk beristirahat dan beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan keseimbangan batin.

            Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Pendidikan tentang pengelolaan stres, kecemasan, dan depresi harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan sejak dini. Anak-anak dan remaja perlu diajarkan untuk memahami emosi mereka, bagaimana cara mengelola tekanan, dan cara-cara sederhana untuk menjaga kesehatan mental mereka, seperti meditasi atau berbicara dengan seseorang yang mereka percayai. Selain itu, kita juga perlu mengatur hubungan kita dengan teknologi. 

           Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam menghadapi tantangan ini yaitu menerapkan pola hidup digital yang lebih sehat, misalnya dengan membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, memilih jenis konten yang lebih positif dan membangun, serta belajar untuk menonaktifkan notifikasi yang tidak penting. Mengambil waktu untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang terdekat atau menghabiskan waktu di alam terbuka juga dapat memberikan keseimbangan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental.

            Tidak kalah pentingnya, kita harus menciptakan ruang bagi percakapan terbuka tentang kesehatan mental tanpa stigma. Banyak orang, terutama di negara kita, yang masih merasa malu atau takut untuk mencari bantuan profesional karena dianggap sebagai tanda kelemahan. Padahal, berbicara dengan seorang psikolog atau terapis adalah langkah yang sangat positif dalam menjaga kesehatan mental. Kita perlu menghilangkan stigma ini dan memastikan bahwa setiap orang merasa didukung dalam menghadapi masalah mental mereka. Pada akhirnya, kesehatan mental bukan hanya tentang merawat diri sendiri secara individu, tetapi juga tentang menciptakan komunitas yang peduli dan saling mendukung antara satu dengan yang lain. Di tempat kerja, sekolah, maupun lingkungan sosial, sangat penting untuk membangun suasana yang mendukung kesehatan mental setiap individu.

            Di era digital ini, kita harus belajar untuk tidak terjebak dalam ilusi dunia maya dan menyadari bahwa kesejahteraan mental adalah kunci utama untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia. Jika kita tidak memberikan perhatian yang cukup pada kesehatan mental kita, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu saja, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menciptakan dunia yang lebih peduli dan mendukung kesehatan mental di setiap aspek kehidupan.

Editor: Ayu Putri Maulidia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun