Mohon tunggu...
Ayu Puji
Ayu Puji Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja

Brave Invincible Talented Cheerful Hot

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Apa Itu Perekrutan Opportunistik ?

9 April 2022   22:57 Diperbarui: 10 April 2022   21:18 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti kita tahu, setiap perusahaan yang akan mempekerjakan karyawannya pasti akan melakukan perekrutan. Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang profesional yaitu terletak pada proses perekrutan, dimana perusahaan harus dapat  menseleksi kandidat-kandidat yang ada untuk mendapatkan yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

Rekrutmen adalah proses awal yang menentukan baik buruknya tim yang terbentuk di dalam perusahaan nantinya. Maka dari itu penting untuk menjalankan tahap demi tahapnya sebaik mungkin. Secara umum, proses rekrutmen tidak mudah untuk dilakukan, karena untuk mencari tenaga professional yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan dilakukan melalui tahapan-tahapan. Selain itu, metode yang digunakan pun sangat beragam seperti perekrutan melalui iklan, rekomendasi internal perusahaan, jasa rekrutmen, lembaga Pendidikan, atau bahkan berasal dari lembaga pemerintahan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dan semakin maju nya bidang pekerjaan, muncullah istilah Opportunistic Hiring.  Berbeda dengan perekrutan biasa yang sering dilakukan perusahaan pada umumnya, mungkin masyarakat banyak yang belum pernah mendengar istilah ini atau bahkan tidak tahu sama sekali dengan istilah ini. Opportunistic Hiring/ Perekrutan Opportunistic adalah proses perekrutan dimana orang yang tersebut di rekrut oleh sebuah perusahaan namun sebenarnya perusahaan tersebut tidak mempunyai jabatan yang orang ini kerjakan sebelumnya. Dengan kata lain, jabatan dibuat setelah adanya kandidat/orang yang akan bekerja tersebut.

Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Atau mengapa orang tersebut dapat dipekerjakan padahal tidak ada jabatan tersebut sebelumnya? Ada beberapa alasan kenapa bisa terjadi hal tersebut di atas. Salah satunya yaitu Overskill yang dimiliki oleh seorang kandidat sehingga perusahaan tidak mau menyia-nyiakan Sumber Daya Manusia terbaik yang ada di depan mata. Perekrutan oportunistik melibatkan pengidentifikasian bakat dengan terus-menerus terhubung dan terlibat dengan para profesional. Jika Anda membiarkan talenta terbaik lolos karena tidak ada lowongan pekerjaan tertentu, maka anda hanya akan melihat potensi kesuksesan yang di sia-siakan.

Di pasar tenaga kerja yang ketat, mendapatkan talenta sering kali bisa menjadi lebih penting daripada mengisi peran tertentu. Tetapi menerapkan rekrutmen proaktif semacam ini membutuhkan perencanaan dan kesabaran. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat perekrutan oportunistik bekerja untuk organisasi Anda.

  • Menjaga jaringan yang kuat. Sebaiknya anda tetap terhubung melalui LinkedIn, acara industri, atau pertemuan sosial, melacak rekan kerja adalah kunci perekrutan oportunistik. Klub alumni, program kepemimpinan, dan bahkan acara olahraga sekolah dapat menawarkan peluang untuk terhubung dan mengidentifikasi bakat potensial.
  • Coba sebelum Anda membeli. Jika gagasan untuk mempekerjakan seseorang tanpa memikirkan peran yang ditentukan menurut Anda terlalu berisiko, pertimbangkan untuk mempekerjakan orang tersebut sebagai kontraktor. Pengaturan ini memberi Anda waktu untuk menguji keterampilan mereka dan memungkinkan mereka mempelajari lebih lanjut tentang organisasi Anda, tetapi juga mengeluarkan mereka dari kumpulan bakat yang kompetitif.
  • Percayakan pada ahlinya. Ada beberapa perusahaan yang mempertahankan headhunter sebagai pengikut hanya untuk tujuan mengawasi perekrutan oportunistik. Ini membantu membebaskan waktu bagi para eksekutif sibuk yang tidak ingin kehilangan bakat tetapi tidak dapat menyesuaikan perekrutan dengan jadwal mereka. Perekrut juga dapat membuat proses lebih efisien karena mereka akan dapat mencocokkan bakat untuk memenuhi budaya dan lintasan pertumbuhan perusahaan Anda.

Dengan lebih sedikit kandidat untuk dipilih, mengapa harus mengejar ketertinggalan dalam perekrutan atau pekerjaan? Perekrutan oportunistik memungkinkan organisasi untuk tetap berada di depan kurva pekerjaan dan mengunci orang-orang baik. Terbuka terhadap ide-ide baru adalah kunci untuk tetap kompetitif dalam paradigma baru ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun