Mohon tunggu...
Ayu Priciliya
Ayu Priciliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Diponegoro University

Pembelajar.. Be Good to People for No Reason

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wow! Mahasiswa Undip Sulap Limbah Kulit Salak Jadi Teh Herbal Tinggi Antioksidan Guna Cegah Covid-19

3 Februari 2021   22:46 Diperbarui: 5 Februari 2021   21:04 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Teh Herbal Kulit Salak

Hasil Teh Herbal Kulit Salak
Hasil Teh Herbal Kulit Salak

Cirebon, Gegesik Kulon - Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah pelik di negeri ini, sehingga mengharuskan Mahasiswa Undip melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara mandiri di wilayah tempat tinggal masing-masing. Pada masa pandemi seperti sekarang, mengonsumsi sayuran dan buah yang memiliki banyak zat antioksidan yang tinggi sangat dibutuhkan, karena dapat menambah imunitas tubuh sehingga dapat menangkal virus dan penyakit. Antioksidan ini dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu buah asli Indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat karena harganya yang terjangkau, salak juga dapat berbuah sepanjang tahun, khususnya pada bulan Oktober dan Januari.

Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Teh juga merupakan minuman yang dapat memberikan manfaat seperti rasa segar dan memulihkan kesehatan tubuh.

Keterbatasan pengetahuan warga Desa Gegesik Kulon akan kebermanfaatan salak, maka tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa salak sebagai buah saja dan membuang kulitnya ke tempat sampah. Padahal berdasarkan riset jurnal ilmiah, aktivitas antioksidan pada kulit salak bahkan lebih tinggi dari manggis, alpukat, jeruk, pepaya, mangga, kiwi, pomelo, lemon, nanas, apel, rambutan, pisang, melon, dan semangka. Tingkat kekuatan antioksidan pada kulit salak tergolong aktif karena berada pada rentangan 50 -100 ppm.

Hal ini dimanfaatkan oleh Ayu Priciliya Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian atau KKN Tim I periode 2021 dan merupakan bimbingan dari Dr. Sunarno, S.Si, M.Si yang berlokasi di Desa Gegesik Kulon Kec. Gegesik Kab. Cirebon untuk menyulap limbah kulit salak menjadi teh herbal yang kaya akan antioksidan (flavonoid, tanin dan alkaloid) yang dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh.


Pembuatan Teh Kulit Salak ini dilakukan pada 24 Januari 2021 bersama ibu-ibu PKK Desa Gegesik Kulon dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Perbandingan kulit salak dengan buahnya sendiri adalah 2:1. Hal ini dilakukan agar memberikan aroma salak dan rasa manis gurih alami pada teh tersebut. Kulit salak yang diolah menjadi teh juga dipilih yang masih segar. 

Pembuatan Teh Kulit Salak ini dimulai dari membersihkan kulit salak dari durinya. Kulit salak ini kemudian dicuci sampai bersih dan bersama daging salak kemudian dipotong kecil-kecil lalu dijemur dibawah sinar matahari kemudian disangrai dengan api kecil guna mengurangi kadar airnya. Pasca disangrai, kulit salak digiling hingga lembut dan disaring menggunakan saringan kawat lalu ambil bagian yang cukup lembut. Teh kulit salak siap dikemas dalam kemasan teh celup. Satu kemasan teh celup bisa untuk satu cangkir air. Karena ada campuran daging salak maka rasanya sudah sedikit manis, tetapi bagi yang menginginkan lebih manis bisa menambahkan gula atau madu.

Hasil Seduhan Teh Herbal Kulit Salak 
Hasil Seduhan Teh Herbal Kulit Salak 

Selain dimanfaatkan sebagai immune booster, teh herbal kulit salak juga bermanfaat sebagai antidiabetic, anti-aging, antimicroba, antikolesterol, antikanker, antihiperuresemia dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

"Semoga bermanfaat untuk kita semua.. Teh kulit salak sangat mudah di bikin oleh kalangan masyarakat dan harganya pun terjangkau", ujar salah satu ibu PKK.

Pelatihan ini dimaksudkan agar semua kalangan mampu dan terampil dalam mengolah produk herbal,  serta cara pengemasan, sehingga bisa dijadikan peluang usaha di masa pandemi seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun