Mohon tunggu...
Dyah Ayu Prazna
Dyah Ayu Prazna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

love yourself and believe in yourself

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Kasus Bullying Siswa Binus School Serpong Menggunakan Teori Korespondensi

6 Mei 2024   01:35 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:04 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama : Dyah Ayu Prazna Paramita

NPM : 23010400107

Mata Kuliah : Filsafat dan Etika Komunikasi

Dosen Pengampu : Dr. Nni Nurani Muksin, M.Si

Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Tahukah Anda mengenai Bullying, Bullying adalah perilaku negatif yang terjadi secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu yang dilakukan oleh satu orang atau lebih (Olweus 1994). Rigby (2007) mengemukakan unsur-unsur yang termasuk dalam pengertian bullying, yaitu keinginan untuk menyakiti, perilaku negatif, ketidakseimbangan kekuasaan atau pengulngan serta penggunaan kekerasan, dan kesenengan yang dirasakan oleh pelaku elemen yang mencakup emosi tekanan dari korban. 

Bullying merupakan suatu perbuatan negatif yang dilakukan dan diulang-ulang oleh seseorang atau lebih, maka unsur-unsur yang termasuk dalam pengertian bullying antara lain adalah keinginan untuk menyakiti, perilaku negatif, dan kurangnya kekuatan. Termasuk keseimbangan, kesenangan pelaku, dan penindasan terhadap korban.

Teori korespondensi merupakan teori yang berpandangan bahwa pernyataan pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.

Teori korespondensi ini pada umumnya dianut oleh para pengikut realisme. Di antara pelopor teori ini adalah Plato, Aristoteles, Moore, dan Ramsey. Teori ini banyak dikembangkan oleh Bertrand Russell (1971-1970).

Kurniawan (2019) Komunikasi antarpribadi adalah proses mengirim dan menerima pesan antara dua orang atau lebih yang terjadi secara tatap wajah, dan memungkinkan peserta menangkap reaksi dari yang lain serta mendapatkan pesan balik secara waktu yang bersamaan baik secara verbal maupun non verbal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun