Â
Kasus virus corona kini telah mendunia dan menjadi buah bibir masyarakat. Makhluk kecil tak kasat mata ini dikenal dengan virus paku yang menakutkan. Menurut WHO (2019), Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Virus corona jenis baru ini ditemukan pada tahun 2019, sehingga diberi nama sebagai COVID-19.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terinfeksi virus corona (Covid-19). Kabar buruk ini membuat pemerintah langsung bergegas melakukan berbagai kebijakan dalam memerangi virus Covid-19. Seperti halnya mewajibkan tiap warga negaranya untuk rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan membatasi diri untuk keluar rumah kecuali dalam keadaan penting/darurat. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus corona. Selain upaya dari pemerintah, masyarakat juga sangat berperan penting dalam menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terserang virus covid-19.
Berbicara tentang sistem kekebalan tubuh, hal ini dapat membantu mencegah dan menghambat benda asing yang masuk dalam tubuh salah satunya adalah virus. Sistem kekebalan tubuh dapat berkurang ketika kita terserang penyakit. Sehingga dibutuhkan asupan dari luar yaitu dengan mengkonsumsi minuman atau makanan benutrisi yang mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengikat molekul yang sangat reaktif, seperti virus corona.
Jahe merupakan jenis rempah-rempahan dengan sejuta manfaat. Antioksidan yang terkandung berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga berdampak positif saat pandemi ini untuk dikonsumsi. Menurut Ariviani (1999) dalam Hasyim (2009), jahe memiliki kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh seperti, minyak atsiri (0,5 -- 5,6%), zingiberon, Zingiberin, zingibetol, barneol, kamfer, folandren, sineol, gingerin, vitamin (A, B1 dan C), karbohidrat (20 -- 60%) dammar (resin) dan asam-asam organic (malat, okasalat) yang berperan sebagai antioksidan(Uhl, 2000).
Pengolahan rimpang jahe menjadi minuman herbal cukuplah mudah, contohnya minuman bandrek. Bahan yang dibutuhakan yaitu jahe, batang serai, gula pasir, gula aren, daun pandan, kayu manis, lada bubuk, dan sedikit air. Aroma yang dihasilkan dari jahe memberi efek rileks, sehingga pikiran kita dapat lebih tenang dan tidak perlu panik saat pandemi. Ketenangan pikiran memberi efek positif pada imunitas tubuh agar tidak mudah terserang virus terutama virus covid-19.Â
Minuman ini biasanya di buat dengan dengan berbagai resep dan sajian yang berbeda-beda, sesuai dengan seleran penikmat. Menurut Novitha (2012), Minuman herbal mengandung  probiotik yang dapat menambah asupan vitamin dan mineral, meningkatkan stamina tubuh serta mengurangi resiko penyakit tertentu.
Dikenal sebagai tanaman kaya manfaat, jahe tak hanya berperan sebagai imunitas yang baik saat pandemi. Rimpang herbal ini juga berperan dalam menurunkan berta badan akibat aktivitas yang berkurang diluar rumah. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institute for Human Nutrition di Columbia University menemukan bahwa mengonsumsi jahe panas untuk diet bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama.Â
Akibatnya, kita pun cenderung tidak makan lebih banyak nantinya. Tidak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa jahe dapat membantu menekan nafsu makan kita. Hal ini terjadi karena jahe dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kalori yang dibakar.
Â
Daftar Pustaka