IDENTIFIKASI PENULARAN DAN PENCEGAHAN MPOX SEBAGAI PERWUJUDAN MASYARAKAT SEHAT
AYU NURAISYAH/191241184
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mpox (monkeypox atau biasa dikenal dengan cacar monyet) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypoxvirus (MPXV). Pada mulanya, penyakit mpox merupakan penyakit zoonosis yang berarti penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyebaran penyakit zoonosis dapat berupa infeksi melalui virus, jamur, bakteri, serta parasit  yang menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti makanan, air, gigitan hewan, maupun lingkungan yang telah terkontaminasi. Infeksi virus ini lalu mampu untuk menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung ataupun tidak langsung. Penyebaran mpox melalui kontak langsung dapat berupa penularan kontak kulit ke kulit (berhubungan seks), melalui cairan tubuh (seperti cairan nanah atau darah), penularan melalui plasenta dari seorang ibu ke janin (penularan mpox bawaan) ataupun kontak erat selama pasca kelahiran. Virus mpox mampu menempel pada pakaian, benda, dan alat elektronik yang pernah disentuh oleh penderita. Orang lain yang menyentuh benda-benda ini mampu terinfeksi, terutama jika orang tersebut memiliki luka lecet atau sayatan. Anggota keluarga yang terinfeksi penyakit mpox, berisiko besar untuk menularkan penyakit ini pada anggota keluarga yang lain. Setiap orang yang tinggal bersama dengan penderita, perlu mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menurunkan risiko terinfeksi mpox.
Penyakit mpox mampu menyebabkan timbulnya berbagai tanda dan gejala. Gejala-gejala umum mpox mampu berlangsung hingga 2-4 minggu. Ruam ini dimulai dengan timbulnya demam, sakit punggung, nyeri otot, sakit kepala, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfa). Ruam ini berkembang dari bintik-bintik merah seperti cacar yang melepuh ataupun luka yang berisi cairan, kemudian cairan ini mengeras lalu rontok. Ruam-ruam ini cenderung timbul di area sekitar wajah, telapak tangan dan kaki. Selain itu, ruam juga dapat muncul di mata, mulut, kerongkongan, alat kelamin atau anus. Jumlah ruam maupun luka dapat berkisar satu hingga ribuan. Seseorang yang terkena penyakit berat akibat mpox dapat menimbulkan komplikasi yaitu, luka yang lebih besar dan menyebar terkhusus daerah mata, mulut, dan alat kelamin.
Perlindungan diri terhadap mpox perlu dilakukan dengan memahami tanda dan gejala mpox. Penularan mpox yang begitu luas di lingkungan masyarakat, tentunya perlu dihindari dengan tidak bersentuhan atau kontak fisik dengan penderita, rajin untuk membersihkan tangan, menutupi luka atau sayatan dengan kain maupun perban, membuka jendela untuk sirkulasi udara yang baik, dan memastikan siapa pun di ruangan yang sama menggunakan masker medis. Masyarakat yang mengalami gejala mpox haruslah meminta bantuan kepada medis untuk mendapatkan perawatan dan mengisolasi diri dari orang lain sampai dinyatakan oleh tenaga medis terbebas dari mpox. Mengisolasi diri dari orang lain hingga semua luka telah tertutup dan tampak lapisan kulit yang baru telah terbentuk, Â sehingga virus ini tidak akan menyebar luas. Penderita diharapkan untuk selalu mengikuti saran dan arahan dari tenaga kesehatan, seperti pengobatan berupa antivirus dan konsultasi kesehatan secara rutin. Penting bagi penderita untuk terus menjaga kesehatan mentalnya dengan rutin berolahraga, menjaga pola makan dan minum, tidur yang cukup, serta menghindari menggaruk kulit yang terluka dan merawat luka dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Â
Infeksi mpox pada manusia dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan maupun kontak dengan manusia. Penularan yang cepat dan mudah untuk tersebar luas ini, diharapkan masyarakat mampu untuk memahami tanda-tanda dan gejala apa saja terkait mpox, sehingga penyebaran mpox ini dapat segera teratasi. Hubungi pelayanan medis untuk mendapat saran dan perawatan yang lebih efektif guna meminimalisir terjadinya kontak dengan masyarakat yang lain.
KATA KUNCI: Gejala, Pencegahan, Penularan
DATA PUSTAKA
