UPAYA DAN PERAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
AYU NURAISYAH/19124184
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, karena tingkat penyebarannya yang tinggi dan tingkat kematiannya yang singkat. Demam Berdarah Dengue (DBD) bersumber dari manusia yang telah tertular gigitan nyamuk aedes yang terinfeksi virus dengue. Akibat dari gigitan nyamuk tersebut, virus masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.
Nyamuk Aedes aegypti ini umumnya berwarna hitam belang (loreng) yaitu dua garis vertikal putih dan dua garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini mampu berkembang biak pada tempat-tempat yang tergenang air seperti bak mandi, vas bunga, dan ember. Nyamuk ini menggigit pada pagi hari sampai sore hari, namun lebih aktif dimalam hari karena nyamuk aedes menyukai udara yang sejuk. Karena penyebarannya yang begitu meluas dan singkat, maka nyamuk aedes ini mudah ditemukan dimana-mana seperti rumah, tempat ibadah, sekolah, kantor, dan pasar sehingga risiko masyarakat tertular penyakit ini menjadi sangat cepat.
Gejala utama pada demam berdarah adalah dengan naiknya suhu tubuh secara mendadak berkisar 3840C dalam kurun waktu 2-7 hari disertai dengan batuk, pilek, muntah, diare, dan demam yang sulit turun meskipun penderita telah mengonsumsi obat penurun panas. Munculnya bintik-bintik merah atau ruam kemerahan pada tubuh penderita disebabkan karena adanya pembuluh darah yang pecah di kapiler tubuh. Pada fase kritis dimana penderita merasakan bahwa tubuh terasa dingin seperti ujung kaki dan tangan dingin, maka harus segera ditindak lanjuti karena hal ini dapat mengancam jiwa penderita.
Pengobatan dari penyakit ini yaitu dengan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah tubuh agar tidak dehidrasi, melakukan istirahat total disertai rutin meminum obat penurun panas, dan dibantu dengan memberikan kompres air hangat. Apabila penderita tidak kunjung sembuh, maka segera konsultasikan ke dokter dan rujuk ke rumah sakit agar mampu untuk ditindak lanjuti. Beberapa upaya pencegahan agar penyakit ini tidak mudah tersebar luas maka perlu dilakukan pengurasan tempat penampungan air, menutup wadah-wadah yang terdapat genangan air, mengubur barang-barang bekas tak layak pakai, tidur menggunakan kelambu, rutin menggunakan obat anti nyamuk, memasang kasa dilubang ventilasi, pakaian kotor lepas pakai disimpan pada tempat yang tertutup, dan senantiasa menjaga kebersihan rumah.
Peran tenaga kesehatan masyarakat tentunya sangat penting dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, sebagaimana tenaga kesehatan mampu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan DBD. Sosialisasi ini dapat dilaksanakan di sekolah, posyandu, pemukiman warga, dan tempat-tempat umum lainnya. Penyuluhan juga bisa disampaikan dalam bentuk media cetak maupun media elektronik, sehingga jangkauan informasi dapat tersebar luas dan merata. Upaya 3M PLUS juga mampu digerakkan bersama pemerintah untuk untuk mencapai tujuan yaitu pemberantasan sarang nyamuk secara bertahap. Upaya ini mengalami serangkaian kegiatan, pendampingan, dan penguatan masyarakat khususnya keluarga. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN 3M PLUS) melaksanakan teknis-teknis jangkauan dan pemantauan secara berkala terhadap rumah-rumah warga agar  dapat mencapai hasil berupa dibatasinya penularan atau penyebaran kasus DBD sehingga penyakit ini tidak meluas ke wilayah lainnya.Â
Penanganan DBD harus ditangani dengan cepat dan tangkas mengingat penyebaran penyakit yang singkat dan tingkat kematian yang tinggi ini para pihak baik masyarakat, tenaga kesehatan, institusi dan pemerintah diharapkan turut berpartisipasi aktif dalam upaya pengendalian ini agar perwujudan pemberdayaan kesehatan masyarakat dapat tercapai.
KATA KUNCI:Â Demam, Nyamuk, Masyarakat