Empirisme adalah aliran filsafat yang menekankan peran pengalaman dan observasi dalam memperoleh pengetahuan. Berikut adalah pemikiran filsafat empirisme dan beberapa tokoh empirisme:
Pemikiran Filsafat Empirisme
1. Pengetahuan berasal dari pengalaman ( Empirisme percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, observasi, dan eksperimen.)Â
2. Pengalaman indrawi (Empirisme menekankan pentingnya pengalaman indrawi (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecapan) dalam memperoleh pengetahuan.)Â
3. Pembatasan akal ( Empirisme membatasi peran akal dalam memperoleh pengetahuan, karena akal dianggap tidak dapat mencapai kebenaran absolut.)Â
4. Pentingnya eksperimen ( Empirisme menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang akurat.)Â
Tokoh-tokoh Empirisme
1. John Locke (1632-1704) , Locke percaya bahwa pikiran manusia awalnya kosong dan pengetahuan diperoleh melalui pengalaman.
2. David Hume (1711-1776) , Hume menekankan pentingnya pengalaman dan skeptisisme terhadap pengetahuan yang tidak didukung oleh bukti empiris.
3. George Berkeley (1685-1753) , Berkeley percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan bahwa realitas hanya ada dalam pikiran.
4. Francis Bacon (1561-1626) , Bacon menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis dalam memperoleh pengetahuan.
5. Ernst Mach (1838-1916), Mach percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan bahwa ilmu pengetahuan harus didasarkan pada observasi dan eksperimen.
Aliran Empirisme
1. Empirisme Klasik (Aliran ini dipelopori oleh John Locke dan David Hume)
2. Empirisme Logis (Aliran ini dipelopori oleh Ernst Mach dan Bertrand Russell)Â
3. Empirisme Fenis ( Aliran ini dipelopori oleh George Berkeley)
Kritik terhadap Empirisme
1. Keterbatasan pengalaman
Empirisme hanya mempertimbangkan pengalaman indrawi, sehingga membatasi kemampuan untuk memahami realitas yang lebih luas.
2. Kesulitan membedakan antara fakta dan teori