Mohon tunggu...
Ayunita Mahesa
Ayunita Mahesa Mohon Tunggu... -

Belajar setia dan konsisten dalam satu perjuangan....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sifat Anak Cenderung Menurun ke Sang Anak

11 Mei 2014   14:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini Fuad Bawazier dikenal sebagai keluarga kaya yang sangat dekat dengan penguasa. Masa Orde Baru dihabiskan oleh Fuad menjadi kepercayaan Soeharto untuk masalah pajak. Sampai pada akhir masa jabatannya, Soeharto mempercayainya sebagai Menteri Keuangan.

Susilo Bambang Yudhoyono batal mengangkatnya menjadi menteri saat reshuffle kabinet tahun 2005, karena Fuad terlibat banyak kasus dana dengan angka fantastis.

Fuad, banyak melontarkan makian dan kritik nyaris tanpa solusi. Baginya, jarang ada yang benar. Baik Fuad maupunanaknya Muhammad Haikal Bawazier MBA memiliki logat Tegal yang amat kental ketika mereka mengumpat-umpat.

Keduanya punya aura muka yang tidak sejuk. Terkesan seperti melihat orang licik, munafik yang setiap isi kalimatnya hanya berisi umpatan dan hinaan kepada orang lain. Idenya selalu berlandaskan negatif thinking ke pihak lain.

Hal ini dirasakan oleh seseorang pengusaha jasa transportasi yang pernah disewa oleh Haikal Bawazier. Menjelang Idul Fitri tahun lalu, Forum Bakti Haikal yang dimiliki oleh Haikal melakukan kegiatan Program Mudik Gratis. Saat itu Haikal adalah calon legislatif Gerindra dari dapil Tegal.

Lewat program yang merupakan bentuk kepedulian kepada warga yang mau pulang ke kampung halaman ini, sebanyak 3.000 orang bisa mudik dengan gratis dari Jakarta ke Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Brebes di Jawa Tengah.

" Ketika kami menyiapkan mobil untuk para pemudik di Tugu Proklamasi,kami sudah diumpat-umpat karena sebagian armada kami tidak dapat parkir di sekitar Proklamasi. Sehingga kami menaruh beberapa mobil saja di sana, lainnya kami parkir dekat Monas,” kata S, sang pengusaha itu.

Ketika kami mau jalan juga begitu, mempersoalkan atribut dan foto. Sambil marah-marah dan menghina kami, seakan kami sampah,” kata S. Menurutnya, Haikal Bawazier amat sombong dan licik. Saat pembayaran susahnya minta ampun. “Saya kapok bekerja sama dengan keluarga Bawazier,” kata S.

Itulah penggambaran dari keluarga Bawazier. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sifat bapaknya menurun pada anaknya. Sifat negatif Fuad menurun juga pada anaknya, Haikal Bawazier.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun